Pertamina Bakal Ambil Alih Hampir Separuh Gas Pipa Masela

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 7 Februari 2017 19:54 WIB

Blok Masela. http://maritim.go.id/

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah bakal membeli hampir separuh dari gas pipa Blok Masela. Pembelian itu dilakukan melalui perusahaan minyak dan gas bumi (migas) milik negara PT Pertamina (Persero).

"Memang Pertamina akan beli 200 yang dari 474 juta standar kubik per hari (MMSCFD) ini. Revisi rencana pengembangan (plan of development) segera mungkin," kata Luhut di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa, 7 Februari 2017.

Menurut Luhut, saat ini pemerintah sedang dalam tahap finalisasi perhitungan angka dari tingkat pengembalian investasi (Internal Rate of Return/IRR). Dia ingin meyakinkan bahwa kerjasama tersebut menguntungkan kedua belah pihak. Dalam proyek tersebut tingkat pengembalian investasi yang bisa Inpex peroleh mencapai sekitar 14,1 - 14,2 persen, dengan kapasitas produksi sekitar 7,5 metrik ton per tahun atau MTPA dan 474 MMSCFD.

Baca : Pembiayaan LRT Tak Hanya APBN, Pemerintah Sesuaikan Aturan

"Kami berharap dalam minggu ini mereka menyelesaikan pilihannya yang mana. Sekarang kami buat semuanya transparan. Jadi, semua asumsi dari Inpex dan kita mengenai item-item yang dimainkan harus sama. Sehingga waktu itu di-run, keluarnya sama," kata dia.

Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meminta operator Blok Masela di Laut Arafura, yakni Inpex, melakukan studi pre front end engineering design (pre-feed). Tujuannya untuk mengetahui skema terbaik supaya gas bisa segera disedot.

Pemerintah bersama Inpex menyepakati produksi gas Lapangan Abadi tersebut mencapai 10,5 juta ton per tahun melalui kilang darat. Namun kedua belah pihak belum menyepakati skema pengembangannya karena mengerucut ke dua opsi.

Pilihan pertama, gas disedot lalu dijual dalam bentuk cair (liquid natural gas) di kilang berkapasitas 7,5 MTPA. Sisanya, sebesar 474 MMSCFD atau setara 3 juta MTPA disalurkan melalui pipa/CNG (compressed natural gas).

Baca : Pemerintah Jamin LRT Tak Akan Bernasib seperti Monorail

Alternatif lainnya, pengembangan gas pipa mengecil sekitar 150 MMSCFD (1 MTPA). Sebagai gantinya, produksi diarahkan sebagian besar ke gas LNG sebanyak 9,5 MTPA.

Wakil Menteri ESDM Arcandra mengatakan pihaknya lebih condong untuk memakai skema pertama. Dengan begitu, dia berujar, industri petrokimia lebih berpeluang untuk tumbuh.

Proyek gas Masela menjadi proyek strategis karena saat ini tidak ada produksi gas baru yang signifikan. Karena permintaan terus naik, Indonesia terancam mengimpor gas hingga 1.777 MMSCFD pada 2019.

DESTRIANITA | ROBBY IRFANI

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

11 Oktober 2023

Cerita Luhut Sakit dan Tawaran Pemulihan dari Menlu Singapura

Cerita Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sakit hingga mendapat tawaran pemulihan dari Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

27 Juni 2023

Hari Pelaut Sedunia: Mengenal Pengertian Ekonomi Maritim

Ekonomi maritim Indonesia memiliki potensi besar bagi perekonomian nasional. Apakah itu ekonomi maritim?

Baca Selengkapnya

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

14 April 2023

Buka Prodi Metalurgi dan Material, Unhas Gandeng Kemenkomarves

Unhas menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk membuka prodi Metalurgi dan Material.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya