Mengapa Pemda Jawa Tengah Tak Mampu Beli Beras Petani  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 7 Februari 2017 16:18 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan pada Asian Committe on Disaster Management di Hotel Gumaya, Semarang, 26 April 2016. Pertemuan skala Asia Pasifik tersebut membahas potensi bencana alam seperti banjir, tanahlongsor, angin ribut, tsunami, gempa bumi dan gunung meletus. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini, pihaknya tak mampu membeli beras yang diproduksi petani di Jawa Tengah. Sebab, produksi beras petani di Jawa Tengah sudah dibeli pedagang dari Jawa Barat dan Jakarta.

“Tak bisa beli beras sendiri. Beras Sragen masuk Jakarta dan Jawa Barat di-branding dengan merek mereka,” ucap Ganjar saat musyawarah rencana pembangunan tahun 2018 di Semarang, Selasa, 7 Februari 2017.

Menurut Ganjar, kondisi itu tak bisa dituntut karena mekanisme pasar. Padahal dia membayangkan, jika 20 persen produksi beras petani lokal di Jawa Tengah bisa dibeli dan dikonsumsi pegawai negeri sipil, itu otomatis akan meningkatkan nilai tukar petani. “Dengan catatan: membeli dengan harga bagus,” ujarnya.

Baca: Harga Cabai di Malang Tembus Rp 140 Ribu per Kg

Ganjar sedang mewacanakan pembentukan semacam Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam skala kecil untuk memfasilitasi keinginan agar PNS bisa mengkonsumsi langsung beras petani. Ia menjelaskan, jika setiap PNS mengonsumsi 10 kilogram beras produksi petani Jawa Tengah, itu akan mampu menyejahterakan petani setempat.

Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Tengah Agus Eko Cahyono membenarkan adanya branding beras asal Jawa Tengah oleh pedagang di Jawa Barat. Kondisi tersebut telah terjadi sejak tahun lalu. “Namun, pada 2017, beras justru tak laku, karena di Jawa Barat juga sedang panen raya,” tutur Agus.

Menurut Agus, pembelian beras asal Jawa Tengah oleh pedagang di Jawa Barat dan DKI Jakarta terjadi pada 2016 ketika Cirebon, Indramayu, dan Karawang belum panen raya. Pembelian beras itu justru menguntungkan petani Jawa Tengah, karena beras dibeli dengan harga tinggi. “Kami diuntungkan soal harga, apalagi saat panen raya kapasitas jemur kami tak mampu mengeringkan,” ucapnya.

Baca: Pemerintah Bidik Wisata Bahari Sumbang Devisa US$ 4 Miliar

Agus mengatakan harga jual gabah asal Jawa Tengah kepada pedagang dari Jawa Barat dan DKI Jakarta di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Namun, saat ini, pembelian sedang turun karena panen raya berbarengan di semua wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Barat. “Harga beli gabah kering giling saat ini di bawah Rp 4.650, jadi merepotkan,” ujarnya.

EDI FAISOL




Berita terkait

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

4 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

5 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

Prabowo: Kalau Tak Mau Diajak Kerja Sama, Ya Jangan Mengganggu

9 hari lalu

Prabowo: Kalau Tak Mau Diajak Kerja Sama, Ya Jangan Mengganggu

Prabowo Subianto menyinggung pihak-pihak yang tidak mau diajak bekerja sama dalam pemerintahannya nanti.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

9 hari lalu

Ganjar Pranowo: Jadi Oposisi Prabowo Sikap Pribadi, Bukan Partai

Ganjar Pranowo menyatakan pernyataan bakal menjadi oposisi Prabowo tidak mewakili PDIP yang menaungi dirinya.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

11 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

11 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

11 hari lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Berada di Luar Pemerintahan, Gibran: Masukan Oposisi Tetap Kita Tampung

11 hari lalu

Ganjar Deklarasi Berada di Luar Pemerintahan, Gibran: Masukan Oposisi Tetap Kita Tampung

Gibran Rakabuming Raka tampak terkejut saat dimintai tanggapan soal pernyataan Ganjar Pranowo yang memilih akan menjadi oposisi

Baca Selengkapnya

Singgung soal Pilpres 2024 Tak Benar, Ganjar: Jangan Dikloning di Pilkada

11 hari lalu

Singgung soal Pilpres 2024 Tak Benar, Ganjar: Jangan Dikloning di Pilkada

Ganjar Pranowo, mengatakan tidak mau buruknya Pilpres 2024 terulang di Pilkada serentak akhir tahun nanti.

Baca Selengkapnya

3 Poin Deklarasi Oposisi Ganjar Pranowo terhadap Pemerintahan Prabowo

11 hari lalu

3 Poin Deklarasi Oposisi Ganjar Pranowo terhadap Pemerintahan Prabowo

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mendeklarasikan untuk beroposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut 3 poin deklarasi Ganjar.

Baca Selengkapnya