Bank Mandiri Targetkan Pertumbuhan Nasabah Prioritas

Reporter

Selasa, 7 Februari 2017 15:55 WIB

Menteri BUMN Rini Sumarno bersama Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyematkan almamater secara simbolis kepada pegawai disabilitas Bank Mandiri dalam acara Grand Launching Program Mandiri Sahabat Difabel di Plaza Mandiri, Jakarta, 6 Desember 2016. Tempo/Richard Andika Sasamu

TEMPO.CO, Surabaya - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menarget peningkatan pertumbuhan nasabah produk prioritas. Sebab, potensinya sangat besar untuk menambah dana pihak ketiga (DPK).

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam keterangan pers di Surabaya, mengatakan jumlah nasabah prioritas Bank Mandiri pada akhir Desember 2016 telah mencapai lebih dari 48.000 nasabah.

Baca: Raup Dana Repatriasi Rp 5 Triliun, Ini Target Bank Mandiri

Jumlah itu, dengan total dana kelolaan atau "Fund Under Management" (FUM) sebesar Rp 180,5 triliun atau bertumbuh 17 persen dari akhir tahun sebelumnya.

"Target pertumbuhan angka pastinya belum bisa diungkapkan, namun lebih tinggi dari angka pertumbuhan tahun 2016 yang mencapai 17 persen," kata Kartika, Selasa 7 Februari 2017.

Sementara untuk Jawa Timur, Bank Mandiri saat ini telah memiliki sebanyak 19.376 nasabah prioritas dengan total dana kelolaan Rp 13,910 miliar.

Upaya untuk meningkatkan jumlah nasabah tersebut, kata Kartika, dengan melakukan berbagai upaya. Seperti inovasi pengembangan produk perbankan dan program promosi untuk memperkuat loyalitas dan kepercayaan nasabah prioritas.

Kartika menyebutkan potensi ekonomi pada tahun 2017 cukup optimistis, dan diprediksi tumbuh lebih tinggi dibanding 2016, karena adanya program amnesti pajak yang memberikan kontribusi yang besar pada perbankan. "Amnesti Pajak kini masih berjalan hingga akhir Maret 2017 mendatang."

Simak: Pemerintah Putar Otak Cari Pembiayaan LRT

Kepala Kanwil Bank Mandiri Agus Haryoto Wibowo mengatakan sejak periode pertama dan kedua amnesti pajak, Bank Mandiri telah menghimpun dana repatriasi senilai Rp 23 triliun hingga 31 Desember 2016 atau batas akhir periode ke dua program pengampunan (amnesti) pajak.

Dari nilai itu, posisi dana repatriasi ditempatkan dalam bentuk beberapa produk perbankan Mandiri, seperti tabungan dan deposito yang mencapai 53 persen. Sisanya ditempatkan dalam produk keuangan lainnya seperti bonds,sukuk, reksadana dan produk asuransi.

"Karena itu, kami terus berinovasi dalam pengembangan produk perbankan dan program promosi guna memperkuat loyalitas dan kepercayaan nasabah prioritas," ucap Kartika.

ANTARA


Berita terkait

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

1 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

3 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

9 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

13 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya