Pengrajin menyelesaikan pemahatan patung kayu di Ubud, Bali, Selasa (22/11). Sertifikasi hasil kerajinan kayu di Bali dinilai membantu industri yang didominasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini untuk menembus pasar ekspor. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc/16.
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank menargetkan penerbitan surat utang dalam rupiah senilai Rp 14 triliun dan surat utang valas setara dengan US$ 500 juta.
Pelaksana tugas Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Susiwijono Moegiarso mengatakan penerbitan surat utang itu dilakukan untuk mendukung penyaluran pembiayaan pada tahun ini.
Menurut Susiwijono, surat utang merupakan sumber pendanaan utama Indonesia Eximbank, selain sumber pendanaan lain, seperti pinjaman jangka panjang dan jangka pendek, serta hibah. “Outstanding utang dari penerbitan surat utang hingga akhir 2016 mencapai Rp 39,2 triliun. Sebanyak Rp 32 triliun berdenominasi rupiah, sisanya valas,” ujarnya, Selasa, 7 Februari 2017, seperti dikutip dari Bisnis.com.
Penambahan sumber pendanaan dibutuhkan untuk mendukung target pembiayaan yang pada tahun ini dipatok Rp 102,6 triliun, naik dari posisi pada akhir tahun lalu Rp 88,4 triliun. Target sektor yang akan dibiayai akan diperluas kepada nasabah UMKM yang memiliki produk berorientasi ekspor.
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.