Penjualan Rumah Murah Tahun Ini Diprediksi Naik 20 Persen

Reporter

Senin, 6 Februari 2017 18:19 WIB

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, BANDUNG - Pelaku bisnis properti di Jawa Barat memprediksi penjualan rumah tapak untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pada tahun ini akan tumbuh sebesar 20 persen. Alasannya, kebutuhan rumah untuk segmen tersebut masih luas.

Baca : BI Ubah Sistem Penentuan Bunga Jadi Variable Rate Tender

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Jabar Irfan Firmansyah mengatakan, pelaku bisnis kian antusias setelah melihat adanya keseriusan pemerintah melalui sejumlah perjanjian dengan sejumlah pihak dan industri terkait MBR.

"Tahun ini FLPP bisa bergerak lebih cepat. Sejumlah akad juga sudah terjadi sejak awal tahun. Berbeda dengan tahun lalu yang lebih lambat, baru mulai di bulan ketiga. Sehingga harapannya dengan start lebih awal capaiannya juga lebih baik dibandingkan 2016,” kata Irfan kepada Bisnis, Senin 6 Februari 2017.

Menurutnya, apabila dibandingkan dengan 2016 secara keseluruhan kinerja sektor properti pada 2017 diprediksi akan lebih menggeliat. Apalagi pada tahun lalu sektor tersebut cenderung stagnan karena terimbas kondisi perekonomian. Meski diakuinya, pelaku properti sempat berharap banyak saat digulirkannya sejumlah kebijakan pemerintah.

Baca : Agen Travel Tolak Kebijakan Komisi Maskapai Garuda Indonesia

Awalnya, para pelaku bisnis perumahan berharap tax amnesty dan sejumlah kebijakan lainnya yang mendukung ikut menggerakan penjualan. Kenyataannya, program tersebut membutuhkan waktu, dana repatriasi juga baru masuk ke perbankan di akhir tahun.

"Pada semester I ini kami berharap dana repatriasi tersebut sudah mulai turun sehingga bisa mendorong," ujarnya.

Meski begitu, dirinya perlu realistis dan menganggap semua segmen belum tumbuh. Segmen yang paling kinclong kinerjanya diperkirakan adalah hunian menengah kebawah atau setara dengan harga kurang dari Rp 600 juta.

Kondisi itu tak terlepas dari kondisi daya beli masyarakat yang masih terpengaruh dengan kondisi perekonomian sebelumnya. Ditambah lagi mengacu pada kondisi 2016, hunian untuk segmen menengah mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Baca : Tambah Kepemilikan, Saham Peruri Jadi 48 Persen di Securink

Sementara itu, sebanyak 2.500 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kab Bandung diketahui belum memiliki hunian. Untuk itu, pemda setempat mengaku telah menyediakan lahan 100 hektar untuk pembangunan perumahan bagi warga yang belum mendapatkan hunian layak tersebut.

Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, beberapa waktu lalu, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menemuinya dan meminta disediakan lahan untuk pembangunan perumahan. Pemerintah pusat sendiri memandang, masih tingginya angka backlog telah menjadi alasan pembangunan perumahan yang direncakan bagi kalangan luas itu.

"Utusan Kementerian PU Pera meminta kepada daerah lahan di Cicalengka seluas 100 hektar untuk dibangunkan perumahan dan kami persilahkan bahkan kami mendukung," katanya.

Mengenai masih adanya PNS yang belum memiliki hunian itu, Dadang justru mengaku lega karena jumlahnya sedikit dari total pegawai pada Januari 2016 mencapai 20.581 orang dengan 64,81 persen atau sebanyak 13.338 orang merupakan tenaga pendidik, selebihnya sebesar 4,87 persen atau 1.002 orang adalah tenaga medis.

Sedangkan jabatan fungsional profesional sebanyak 697 orang atau 3,39 persen jabatan fungsional umum sebanyak 4.126 orang atau 20,04 persen serta jabatan struktural sebanyak 1.418 orang atau sekitar 6 persen.

Selain mendukung pembangunan perumahan di kawasan timur, orang nomor satu di Kab Bandung ini meminta para pengembang menyediakan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Selama ini, kesadaran pengembang perumahan klaster cendrung mengabaikan konsep hunian berimbang.

Penyediaan rumah MBR merupakan kewajiban bagi semua pengembang terlebih ada Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Pemukiman Dengan Hunian Berimbang.

"Makanya, saya pun wajibkan kepada pengembang perumahan elit untuk menyediakan rumah tipe MBR. Artinya, mereka yang berpenghasilan rendah agar diakomodir di setiap perumahan yang ada di Kab Bandung," ujarnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

14 hari lalu

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

28 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

38 hari lalu

Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

Top BUMD Awards adalah kegiatan corporate rating atau pemberian penghargaan kepada BUMD-BUMD terbaik se-Indonesia

Baca Selengkapnya

Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

45 hari lalu

Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

Kabupaten Bandung merekrut lebih banyak PNS untuk memenuhi kebutuhan lima rumah sakit baru.

Baca Selengkapnya

Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

51 hari lalu

Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

Ground breaking RSUD Bedas Pacira ini adalah yang kelima, setelah empat rumah sakit lainnya telah diresmikan.

Baca Selengkapnya

Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

53 hari lalu

Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

Suara PKB mendominasi untuk DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

23 Februari 2024

Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak

Baca Selengkapnya

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

22 Februari 2024

Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

22 Februari 2024

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Cuaca Ekstrem Angin Kencang Puting Beliung di Rancaekek-Jatinangor

BMKG mencatat sejumlah fenomena cuaca di Samudera Hindia, Selat Sunda, dan Laut Jawa sebelum angin kencang puting beliung menerjang Rancaekek.

Baca Selengkapnya

Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

21 Februari 2024

Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

BMKG sempat mengeluarkan sejumlah peringatan dini menjelang bencana puting beliung di Rancaekek-Jatinangor.

Baca Selengkapnya