Menteri Keuangan; Sri Mulyani Indrawati (kanan) berbincang dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno (tengah) sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 1 November 2016. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan masalah kepemimpinan di tubuh Pertamina bukan disebabkan oleh struktur organisasi. Pernyataan Rini itu menanggapi pencopotan Direktur Utara PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto dan Wakil Direktur Utama Ahmad Bambang.
"Kalau saya melihat, masalahnya adalah personality," ucap Rini di kantornya, Jumat, 3 Februari 2017. Ia pun menyampaikan maaf kepada Dwi dan Ahmad sebelum mengucapkan pernyataan tersebut.
Menurut Rini, kemampuan pemimpin sangat penting untuk menjalankan organisasi. Pemimpin yang baik, dia berpendapat, bisa bekerja dalam bentuk struktur apa pun.
Ia berujar, ada beberapa kritik dalam kepemimpinan Dwi dan Ahmad, salah satunya pengelolaan perusahaan yang ternyata tidak dijalankan dengan baik. Padahal Pertamina memiliki tanggung jawab besar. "Nilai investasi Pertamina mencapai Rp 700 triliun. Belum pernah sebesar itu sebelumnya dalam sejarah," tutur Rini.
Untuk mencapai target dari investasi yang telah ditanamkan, Rini menilai kerja sama perusahaan harus diutamakan. "Di Pertamina, ada sembilan orang (pemimpin). Jadi jangan akhirnya perusahaan dipakai ajang untuk kepentingan perorangan," katanya.
Itu sebabnya, ucap Rini, perasaan pribadi pemimpin harus dikesampingkan untuk membawa perusahaan lebih baik. "Keduanya (Dwi dan Ahmad Bambang) tidak bisa mengesampingkan itu," ujarnya.