Pemerintah Incar Pertumbuhan Investasi Hingga 8 Persen

Reporter

Rabu, 1 Februari 2017 22:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Rabu 1 Februari 2017 menetapkan target pertumbuhan investasi pada tahun 2018 sebesar 8 persen.

"Kita berharap investasi bisa tumbuh lebih tinggi dibanding biasanya. Apabila saat ini hanya tumbuh 5 sampai 6 persen, sekarang saatnya untuk tumbuh ke 8 persen," ujar Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro saat menjelaskana Rencana Kerja Pemerintah 2018 kepada awak media di Istana Kepresidenan.

Baca: Investasi Cina di Indonesia Tembus US$ 1,6 Miliar

Bambang mengakui bahwa menggenjot investasi ke angka di atas 6 persen bukan perkara mudah alias butuh upaya keras. Namun, pemerintahh sudah berkomitmen untuk memperbaiki iklim investasi mulai dari meningkatkan daya tarik sektor-sektor layak investasi hingga memperbaiki kebijakan yang menghambat pertumbuhan investasi.

Pemerintah lanjut Bambang, juga sudah menentukan tiga sektor industri yang akan menjadi prioritas investasi. Yakni industri pengolahan, pariwisata, serta pertanian.

"Investasi itu juga akan memicu pertumbuhan ekonomi. Intinya, segala cara untuk memudahkan dan meningkatkan investasi menjadi prioritas, termasuk nanti alokasi anggarannya," Bambang berujar.

Simak: Tujuh Pelabuhan Besar Mulai Dibangun Tahun Ini

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengatakan deregulasi akan menjadi kunci untuk memacu investasi hingga ke angka 8 persen. Hal itu mengacu pada tren di sejumlah negara saat ini.

"Contohnya Presiden AS Donald Trump yang mengeluarkan executive order di mana setiap peraturan baru yang dikeluarkan, maka dua peraturan harus dihilangkan. Ini jadi seperti balapan deregulasi antara AS dan Indonesia," ujar Lembong.

Lembong memberi sinyal bahwa AS bisa mengancam iklim investasi Indonesia ke depannya di bawah pemerintahan Trump. Hal ini mengingat Trump tidak hanya melakuakn deregulasi tetapi juga sejumlah terobosan seperti America First yang membuat investor mulai melirik Amerika juga sebagai lahan investasi.

"America First kemungkinan besar menaikkan kurs dollar, berarti konsumen AS perekonomiannya jadi murah. Nah, kita harus mulai mendorong atau menggiring investasi ke sektor yang berorientasi ekspor," ujar Lembong. Ia berharap momentum pertumbuhan investasi Indonesia tidak hilang setelah melihat pencapaian di tahun 2016 lalu.

Baca: Harga Beras Medium Naik, Jadi Rp 9.100 per Kilogram

Sebagai catatan, realisasi investasi sepanjang tahun 2016 mencapai Rp 612,8 trliun atau 103 persen dari target sebesar Rp 594,8 triliun. Nilai tersebut mencerminkan pertumbuhan 12,4 persen dibandingkan realisasi investasi tahun 2015 yang sebesar Rp 545,4 triliun.

ISTMAN MP

Berita terkait

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

11 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

12 jam lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

12 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

19 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

21 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

3 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya