Produksi Minyak Sawit RI Turun, Ini Sebabnya

Reporter

Rabu, 1 Februari 2017 09:27 WIB

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan total produksi minyak sawit dalam negeri pada 2016 turun tipis tiga persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 35,5 juta ton menjadi 34,5 juta ton.

Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono dalam jumpa pers Refleksi Industri Kelapa Sawit 2016 dan Prospek 2017 menyatakan penurunan produksi tersebut diakibatkan dari dampak El Nino yang terjadi di Indonesia dengan periode cukup panjang. "Pada 2016, produksi memang turun tapi tidak banyak. Penurunan sebesar tiga persen," kata Joko, di Jakarta, Selasa, 31 Januari 2017.

Berdasar data dari GAPKI, total produksi minyak sawit Indonesia pada 2016 sebanyak 34,5 juta ton yang terbagi dari crude palm oil atau CPO sebanyak 31,5 juta ton dan palm kernel oil PKO sebanyak tiga juta ton.

Baca: Indonesia-India Jajaki Diversifikasi Kerja Sama Perdagangan


Sementara pada 2015, produksi CPO sebanyak 32,5 juta ton dan PKO sebanyak tiga juta ton, sehingga total produksi minyak sawit sebanyak 35,5 juta ton. Joko menambahkan secara garis besar produksi minyak sawit pada 2016 masih relatif baik.

Banyak kekhawatiran bahwa produksi dalam negeri akan anjlok hingga 30 persen, namun pada akhirnya penurunan hanya terjadi sebesar tiga persen jika dibanding tahun sebelumnya. "Untuk 2017, diharapkan kondisi akan lebih baik dibanding 2016," kata Joko.

Hingga akhir 2016, stok CPO Indonesia sebanyak satu juta ton, atau merupakan yang terendah, dimana rata-rata stok pada akhir tahun sebanyak 4,5 juta ton.

Baca: Biodiesel Dinilai Jadi Pasar Potensial Minyak Sawit


Berdasarkan catatan GAPKI, beberapa permasalahan yang dihadapi pada 2016 antara lain adalah adanya wacana dari pemerintah untuk moratorium penanaman sawit yang dinilai akan menghambat industri minyak sawit dalam negeri.

Selain itu, belum ada kepastian hukum menyangkut lahan atau tata ruang, seperti permasalahan tumpang tindih lahan yang belum terselesaikan. Industri sawit masih belum mendapatkan dampak yang signifikan dari adanya program deregulasi pemerintah.

Masalah lain yang selalu menjadi bayang-bayang industri kelapa sawit adalah adanya kampanye hitam dari dalam dan luar negeri, terutama saat terjadi kebakaran lahan. Kampanye negatif juga mulai masuk pada ranah hak asasi manusia seperti mempekerjakan anak di bawah umur serta perampasan hak masyarakat adat.

"Tahun 2017, harapannya pemerintah membantu dalam menyelesaikan hambatan perdagangan di berbagai negara, dan berharap pasar Amerika tetap naik meskipun masih tergantung kebijakan Donald Trump," kata Joko.


ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

16 Juni 2023

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

Wilmar Group, produsen minyak goreng merek Sania dan Fortune, terkenal di Indonesia. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

16 Januari 2022

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

Melambungnya harga CPO atau sawit membuat harga minyak goreng mahal. Tak perlu khawatir Anda dapat mengganti dengan minyak lain yang lebih sehat.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

21 Oktober 2021

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

Kemenperin juga menyiapkan kawasan industri sebagai lokus investasi baru/perluasan industri hilir kelapa sawit

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

20 Mei 2020

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

Masifnya kampanye negatif sawit Indonesia membuat pengusaha sulit mendapatkan kredit dari bank Eropa.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

24 Desember 2019

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

Volume ekspor produk minyak sawit Indonesia atau CPO tercatat naik tipis sebesar 2,1 persen

Baca Selengkapnya

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

15 Desember 2019

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

RI menggugat Uni Eropa atas diskriminasi produk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

10 Oktober 2019

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

Bea keluar nol rupiah untuk ekspor produk CPO dan turunannya itu mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2019.

Baca Selengkapnya

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

20 September 2019

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

Sumatera Selatan menargetkan bisa melakukan peremajaan atau replanting sekitar 23.014 Ha kebun sawit di berbagai kabupaten dan kota.

Baca Selengkapnya

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

9 September 2019

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

Penurunan tarif bea masuk ini akan membuat harga produk olahan sawit Indonesia setara dengan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

23 Agustus 2019

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

BPK menyebut perusahaan yang bermasalah tersebut terdaftar di bursa efek dan termasuk "pemain besar" di industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya