Inflasi Tahun Ini Diprediksi 4 Persen, Ini Penyebabnya

Reporter

Selasa, 31 Januari 2017 17:11 WIB

Pembeli memilih cabai merah di salah satu kios Pasar Pagi, Tegal, Jawa Tengah, 16 Desember 2015. Menjelang Natal dan Tahun Baru 2016 harga cabai mengalami lonjakan. Cabai rawit merah dari Rp12 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram, cabai merah keriting dari Rp18 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram, dan cabai rawit hijau dari Rp22ribu menjadi Rp24 ribu per kilogram. ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Pardjiono mengatakan, laju inflasi tahun ini diperkirakan masih berada pada kisaran 4 plus minus 1 persen sesuai dengan asumsi yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017.

Menurut Pardjiono, membaiknya sarana dan prasarana infrastruktur mendukung stabilisasi harga. "Tapi masih terdapat risiko dari komponen administered price, seperti penyesuaian subsidi listrik 900 VA serta kenaikan biaya administrasi STNK," kata Pardjiono dalam rilisnya, Selasa, 31 Januari 2017.

Baca:
Ketua MPR: Soal Garam Lebih Penting ketimbang Bantuan Kapal
Sasar Pebisnis, Dropbox Perkenalkan Dua Layanan Baru


Selain itu, Pardjiono mengatakan, pemerintah juga akan mewaspadai adanya kemungkinan penyesuaian harga di sektor energi seiring dengan tren peningkatan harga minyak mentah. Pemerintah pun akan melihat potensi gangguan iklim yang mempengaruhi produktivitas hortikultura serta kelancaran distribusi.

Parjiono menambahkan, pemerintah berkomitmen dalam pengendalian inflasi yang berpengaruh besar di masyarakat. "Pemerintah berupaya mencermati kondisi supply dan demand, terutama bahan pangan pokok dan berkomitmen untuk mengendalikan inflasi komponen volatile food," ujarnya.

Simak:
Produk Ikea Ternyata Buatan Indonesia
Lawan Trump, Starbucks Janji Pekerjakan 10 Ribu Pengungsi


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi tahunan pada 2016 mencapai 3,02 persen. Angka tersebut merupakan angka inflasi terendah sejak 2010. Angka itu juga sesuai dengan target pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang mematok laju inflasi mencapai 4 plus minus 1 persen.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo memperkirakan keseluruhan tahun inflasi berada di posisi 3,19 persen. Menurut dia, sumber-sumber inflasi terdapat pada harga listrik dan harga cabai. Untuk komoditas lain seperti bawang merah, menurut Agus, sudah menunjukkan deflasi.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

10 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

12 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

12 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

12 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya