Tak Dapat Izin Ekspor, Bos Freeport: Produksi Diturunkan 40%  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 26 Januari 2017 14:19 WIB

Tambang Grassberg Freeport-McMoran Cooper & Gold Inc. di Papua. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Phoenix - CEO Freeport-McMoRan, Richard Adkerson, menyatakan akan memangkas produksi tambang Grasberg, Papua hingga 40 persen dari total kapasitas jika tidak mendapatkan izin ekspor.

Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu menyatakan sudah menyampaikan rencana pemangkasan produksi kepada pemerintah Indonesia. Pemangkasan produksi dan pemutusan hubungan kerja sebagian pekerja akan dimulai pada pertengahan Februari mendatang.

“Perusahaan sudah membatasi pasokan konsentrat tembaga,” ujar Adkerson, seperti dilansir Reuters, Rabu, 25 Januari 2017.

Baca: Logam Mulia Bakal Tertekan Penguatan Pasar Ekuitas AS

Freeport menyatakan sudah tidak mengekspor konsentrat tembaga dari Indonesia sejak 12 Januari lalu. Akibat pelarangan itu, kini pasokan tembaga di pasar global berkurang lebih dari 2 persen. Menurut Adkerson perseroan akan menekan beban biaya tambang dan menunda rencana investasi senilai miliaran dolar AS untuk proyek tambang bawah tanah dan smelter tembaga yang kedua di Indonesia.

Induk usaha PT Freeport Indonesia tersebut mengklaim telah menerima indikasi akan mendapatkan izin ekspor kembali, setelah mengubah status kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).

Juru Bicara Freeport membenarkan bahwa perusahaan akan segera bisa kembali mengekspor konsentrat. Per bulannya, selama dilarang ekspor, produksi tambang Grasberg diperkirakan terpangkas sebesar 70 juta pounds tembaga dan 100 ribu ounces emas. Perusahaan juga memangkas proyeksi penjualan pada Tahun 2017. Selain itu target produksi juga dipangkas menjadi 4,1 miliar pounds tembaga dan 2,2 juta ounces emas tahun ini.

Baca: BI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47

Harga saham Freeport-McMoRan, pada perdagangan Rabu sore, 25 Januari 2017 waktu New York anjlok hingga 5,8 persen menjadi US$ 16,04 per saham. Saham perusahaan terimbas sentimen negatif akibat kalah gugatan dengan Pemerintah Daerah Papua dan dilarang ekspor oleh pemerintah Indonesia. Perusahaan melaporkan bahwa laba per saham anjlok 25 sen per saham, atau jauh di bawah perkiraan analis yang sebesar 34 sen per saham.

Menurut Analis dari Jefferies, Christopher LaFemina, dihentikannya ekspor konsentrat tembaga oleh Freeport justru mendongkrak harga komoditas tembaga di pasar dunia ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir yakni US$ 5.973 per ton pada Rabu.

REUTERS | ABDUL MALIK

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

8 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

2 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

7 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

18 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

20 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

26 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya