Menteri Jonan Emoh Beri Insentif Energi Alternatif

Reporter

Rabu, 25 Januari 2017 15:16 WIB

Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Irfan Zainuddin meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Tomohon Sulawesi Utara. TEMPO/Larissa Huda

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan mengatakan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) tidak perlu insentif. "Yang perlu itu semangat agar semakin lama semakin efisien," kata dia di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017.

Jonan mengatakan pemerintah tidak bermaksud membuat produsen merugi. Menurut dia, tugas pemerintah adalah membuat kewajaran untuk konsumen dan produsen. "Kami coba fair saja," kata dia.

Baca:
Jokowi: Kita Belum Serius Memperhatikan Energi Terbarukan
Besok, Suzuki Akan Luncurkan New Carry Pick Up

Kewajaran yang dimaksud adalah kewajaran harga. Harga jual energi ke masyarakat harus terjangkau. Jonan mencontohkan harga jual listrik dari tenaga surya di Abu Dhabi. Di sana, listrik dijual seharga US$ 2,99 sen per kwh. Sementara di Indonesia, harganya US$ 15-18 sen per kWh.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi Terbarukan, Halim Kalla, sebelumnya menyampaikan subsidi bagi pengusaha di bidang energi baru dan terbarukan tetap diperlukan. Halim mengatakan pemerintah perlu memberikan subsidi agar harga bisa menguntungkan dari sisi pengusaha dan pemerintah.

Ia optimistis harga tak akan selamanya tinggi. "Sekarang energi baru dan terbarukan di sini masih baby. Nanti kalau sudah mature harga bisa turun," kata dia.

Simak:
BPH Migas Pertanyakan Impor Solar Pertamina
Besok, Jaguar XF 2.0 Black Jack Diluncurkan

Halim mengatakan perbandingan dengan Abu Dhabi tidak setara. Harga jual listrik yang rendah di UEA bisa didapat karena pembangunan pembangkit EBT di sana lebih mudah. "Tanah mereka disediakan, listrik juga tinggal ambil," katanya.

Sementara di Indonesia, infrastruktur beberapa daerah belum mendukung kemudahan investasi, seperti akses terpencil hingga jalan yang rusak. Selain itu, pemerintah tidak menjamin lahan dan listrik sebagai penunjung penting pembangunan pembangkit.

Menurut Jonan, jika pemerintah Indonesia memberikan insentif serupa Abu Dhabi, harga listrik dari tenaga surya memang bisa turun. "Mungkin kalau direfleksikan semua harganya bisa US$ 5-6 sen, bukan US$ 17 sent per kwh," kata dia. Sementara Halim Kalla menilai feed in tariff listrik yang ideal ialah US$ 15 sen per kwh.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

12 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

16 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

25 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

57 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

6 Desember 2023

Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub

Anies Baswedan sebut akan libatkan Ignasius Jonan bangun jalur kereta api di Kalimantan Selatan, jika terpilih. Ini serba-serbi eks Menhub itu.

Baca Selengkapnya

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

6 Desember 2023

Sosok Ignasius Jonan, yang Dilirik Anies untuk Bantu Urus Kereta Api Bila jadi Presiden

Anies Baswedan berjanji bakal melibatkan mantan Menhub Ignasius Jonan dalam pembangunan transportasi kereta api di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

25 November 2023

Citibank Tutup Layanan Consumer Banking, Berikut 5 Tokoh Alumnusnya: Ada Ignasius Jonan

Citibank tutup bisnis consumer banking dan kartu kredit di Indonesia sejak 17 November lalu. berikut 5 tokoh alumnus Citibank, termasuk Ignatius Jonan

Baca Selengkapnya

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

18 November 2023

Ignasius Jonan Diangkat Jadi Komandan Ksatria Santo Gregorius Agung oleh Paus

Paus Fransiskus memberikan penghargaan untuk tiga tokoh awam Katolik Indonesia, mereka adalah Ignasius Jonan, Lucia Maria Liando, dan Rudy Lawantara.

Baca Selengkapnya