TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kilang milik PT Pertamina (Persero) secara bertubi-tubi berhenti beroperasi karena rusak alias un plan shutdown. Sejak Desember 2016, setidaknya terjadi sepuluh kali kerusakan dan berpotensi merugikan keuangan perusahaan minyak dan gas milik negara itu Rp 1 triliun lebih.
Kerusakan paling sering terjadi di kilang Balikpapan atau Unit Refinery V, yakni tiga kali dalam dua bulan. Pada 2 Desember 2016 lalu, kilang di ibu kota Kalimantan Timur itu padam total karena pembangkitnya rusak. Kerusakan juga terjadi di kilang Cilacap (Jawa Tengah) dan Dumai (Riau).
Komisaris Pertamina akan memanggil jajaran direksi untuk meminta penjelasan penyebab kerusakan kilang yang berurutan itu. “Besok (hari ini) kami akan panggil direksi untuk menjelaskan kasus gangguan dan terbakarnya kilang,” ujar Komisaris Utama Tanri Abeng. Toharso mengatakan belum mengetahui rencana ini.
Berikut ini daftar gangguan kilang milik Pertamina yang terjadi selama dua bulan belakangan.
2 Desember 2016 Kilang Balikpapan. Terjadi emergency shutdown karena power failure. Berdampak terhadap operasi Crude Distillation Unit (CDU) IV, CDU V, Hydrocracking Unit (HCU) B, HCU A, dan Platforming (PL). Seluruh operasi kembali normal pada 25 Desember.
4 Desember 2016 Kilang Balongan. Dilakukan penyetopan suplai bahan baku kilang (cut out feed) terhadap unit Residue Catalytic Cracking (RCC)–pengolah residu minyak. Unit start up kembali mulai 5 Desember.
7 Desember 2016 Kilang Dumai. Unit HCU 211 dan HCU 212 mati karena gangguan pada Uninterruptible Power Supply (UPS). Unit beroperasi kembali pada 9 Desember.
11 Desember 2016 Kilang Balikpapan. Unit HCU B berhenti beroperasi karena ada masalah pada Recycle Gas Compressor. Unit start up mulai 12 Desember dan beroperasi normal mulai 15 Desember.
17 Desember 2016 Kilang Dumai. Unit Distillate Hydrotreating(DHDT) berhenti beroperasi karena tube convection section furnace bocor. Unit beroperasi normal pada 22 Desember.
20 Desember 2016 Kilang Plaju. Unit FCCU beroperasi normal kembali, molor dari target semula 12 Desember. Unit CDU VI juga beroperasi normal, terlambat dari jadwal semula 28 November.
25 Desember 2016 Kilang Kasim. Unit CRU mati karena kegagalan operasi K-0-01B. Sedangkan Unit CDU dan NHT mati karena kendala supply fuel gas ke heater. Pengoperasian normal mulai 26 Desember.
15 Januari 2017 Kilang Balikpapan. Terjadi emergency shutdown karena power failure. Penyebabnya, line MP Steam bocor. CDU IV dan CDU V normal pada 16 Januari. Sedangkan unit Platforming serta HCU A dan B normal kembali pada 19 dan 21 Januari 2017.
Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi
7 hari lalu
Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi
Komitmen Pertamina ini telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, karena telah berkontribusi dalam menjalankan Program TJSL yang mendorong kawasan transmigrasi di Indonesia.
Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
9 hari lalu
Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
10 hari lalu
Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.