Rupiah Diproyeksi Menguat Setelah Pelantikan Donald Trump

Reporter

Minggu, 22 Januari 2017 21:38 WIB

(ki-ka) Presiden AS Donald Trump, Ibu Negara Melania Trump, Wakil Presiden AS Mike Pence dan istrinya, Karen, berdoa selama mengikuti National Prayer Service di Gereja Katedral Nasional di Washington, AS, 21 Januari 2017. Setelah pelantikannya, Trump mengajak wakilnya dan juga keluarganya untuk berdoa bersama. AP Photo/Manuel Balce Ceneta

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Asia Trade Point Futures, Andri Hardianto, menuturkan dalam pekan ini rupiah berpeluang menguat dengan rentang harga Rp13.320-Rp13.420 per dolar AS. Sentimen utama yang memengaruhi ialah kondisi pascapelantikan Trump dan penantian rilis data PDB AS.


"Untuk sentimen internal dalam negeri masih minim. Kemungkinan pekan ini sentimen eksternal yang akan lebih dominan," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Minggu 22 Januari 2017.


Baca : Donald Trump Dilantik, Simak Prediksi Analis Pasar Obligasi


Mata uang rupiah berpeluang kembali menguat ke area Rp13.300 per dolar dalam sepekan depan seiring pidato pelantikan Donald Trump. Pidato Trump dinilai tidak sesuai ekspektasi dan penantian pasar terhadap rilis data pertumbuhan domestik bruto (PDB) Amerika Serikat.


Untuk sepekan ke depan, sinyal penguatan rupiah sudah terlihat setelah pelemahan indeks dolar pascapelantikan Trump. Hal ini tidak lepas dari pidato inagurasi Trump dengan gaya yang keras dan menunjukkan adanya perbedaan kebijakan ke depan dibandingkan Obama.


Advertising
Advertising

Baca : Pelantikan Donald Trump Disambut Antusias Pasar Saham AS


Perbedaan kebijakan semakin kentara akibat dibatalkannya program ObamaCare oleh Trump. ObamaCare merupakan regulasi sistem pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas dan keterjangkauan masyarakat.


Selain itu, pidato Trump belum menunjukkan kejelasan kebijakan-kebijakan sang presiden, sehingga pelaku pasar masih menunggu. Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, indeks dolar turun 0,41 poin atau 0,41% menuju 100,74. Angka tersebut menunjukkan pelemahan 1,44% sepanjang 2017 berjalan.


"Pelaku pasar sementara melepas kepemilikan dolar karena masih menunggu apa saja yang akan dilakukan Trump. Ini menjadi peluang bagi rupiah untuk menguat," ujarnya.


Pasar semakin kurang berselera terhadap dolar karena menunggu rilis data PDB AS periode kuartal IV/2016 Jumat mendatang 27 Januari 2017. Konsensus memperkirakan data PDB hanya akan tumbuh 2,1% dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 3,5%.



Rupiah mengakhiri perdagangan Jumat 20 Januari 2017 dengan pelemahan tipis 0,25% atau 34 poin ke posisi Rp13.410 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.357 – Rp13.422 per dolar AS. Kurs tengah dipatok Rp13.382 per dolar AS.


Dalam sepekan kemarin, mata uang Garuda merosot 72 poin atau 0,54% dari Jumat 13 Januari 2017 di posisi Rp13.338 per dolar AS. Tahun lalu, rupiah berhasil tumbuh 2,28% menjadi Rp13.473 per dolar AS.


Menurut Andri, pekan lalu rupiah terkoreksi cukup dalam ke area Rp13.400 karena adanya penguatan dolar AS setelah pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen.


The Fed sebelumnya merencanakan pengerekan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017. Yellen meyakini pihaknya masih berada di jalur tersebut.


Tekanan terhadap rupiah semakin besar karena investor yang melakukan aksi beli terhadap dolar menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS pada Jumat kemarin. Pidato pelantikan Trump menjadi sentimen yang paling ditunggu pasar di pekan kemarin.


Namun, lanjut Andri, depresiasi rupiah sedikit tertahan oleh kebijakan BI yang memertahankan suku bunga 7-Days Reverse Repo (7DRR) Rate di level 4,75%. Kebijakan ini membuat rupiah tetap menarik untuk dikoleksi investor.



BISNIS.COM

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

2 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

3 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

12 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

19 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

23 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

30 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

32 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Tanding Ulang Joe Biden vs Donald Trump, Kekecewaan Keturunan Arab di AS

Top 3 dunia adalah Joe Biden akan bertanding ulang melawan Donald Trump di Pilpres AS hingga masyarakat Arab di Amerika Serikat kecewa.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

35 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

35 hari lalu

Tanding Ulang Joe Biden Vs Donald Trump, Begini Sistem Pemilu Presiden di Amerika Serikat

Pada pemilihan Presiden AS, Joe Biden akan tanding ulang dengan Donald Trump. Bagaimana sistem pemilu di Amerika Serikat?

Baca Selengkapnya