Ekspor Rambut Palsu Meningkat

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 20 Januari 2017 23:01 WIB

Seorang wanita mengamati rambut palsu (wig) di salah satu jongko penjual rambut palsu di Bandung, Jawa Barat, Kamis 28 Agustus 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan ekspor produk rambut palsu berpeluang meningkat, terutama dengan adanya negara-negara tujuan ekspor potensial seperti Bangladesh, Nigeria, Iran, Inggris dan Belanda.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag Tjahya Widayanti mengatakan saat ini, ekspor produk rambut palsu Indonesia masih didominasi ke Amerika Serikat (AS). Indonesia dinilai perlu menggali pasar-pasar lain yang lebih potensial.

"Indonesia perlu menggali potensi-potensi tersebut agar tidak terlalu bergantung pada AS mengingat kondisi perdagangan luar negeri di AS yang diperkirakan akan lebih protektif terhadap impor di masa mendatang," kata Tjahya, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Jumat, 20 Januari 2017.

Amerika Serikat masih menjadi pasar utama produk rambut palsu dengan pangsa ekspor sebesar 66,94 persen dan mencatat tren kenaikan rata-rata sebesar 5,67 persen.

Selain Amerika Serikat, produk rambut palsu Indonesia juga memiliki pangsa di Malaysia sebesar 12,66 persen, Inggris 4,69 persen, Jerman 3,42 persen, Korea Selatan 2,61 persen, dan Kanada 0,83 persen.

Tjahya menambahkan, AS mendominasi permintaan produk rambut palsu dunia dan menyerap hampir setengah dari pasokan rambut palsu dunia, yakni mencapai 48,38 persen. Sementara Nigeria menyerap 9,86 persen, Jepang 4,68 persen dan Uni Emirat Arab 4,12 persen.

Pasar Amerika Serikat menunjukkan tren impor positif sebesar 1,64 persen dari dunia.

"Hal ini menunjukkan bahwa permintaan impor produk rambut palsu diperkirakan masih akan meningkat," kata Tjahya.

Tingginya permintaan rambut palsu bermula dari tren kecantikan menggunakan hair extension di Negeri Paman Sam tersebut. Pengaruh dunia hiburan dengan tren rambut selebritas merupakan faktor utama tingginya permintaan produk rambut palsu di negara tersebut.

Perdagangan produk rambut palsu Indonesia secara keseluruhan mencatat surplus sebesar 338,5 juta dolar AS pada 2015. Indonesia memiliki pangsa sebesar 7,28 persen terhadap total ekspor dunia.

Saat ini, Indonesia merupakan eksportir kedua terbesar rambut palsu di pasar dunia setelah China.

Negeri Tirai Bambu itu masih menjadi pesaing utama Indonesia di pasar global dengan pangsa 78,59 persen. Ekspor rambut palsu China juga masih mencatat tren kenaikan yang signifikan yaitu 13,82 persen.

Indonesia juga perlu mewaspadai negara kompetitor lain yang cukup tinggi tren kenaikan ekspornya, seperti Bangladesh sebesar 99,98 persen, Senegal 87,97 persen, Inggris 19 persen, AS 13,04 persen, dan Filipina 12,94 persen.

Tjahya menambahkan, strategi khusus untuk mengoptimalkan ekspor rambut palsu dalam negeri antara lain dengan meningkatkan peran perwakilan perdagangan di luar negeri . Selain itu, mengikuti pameran dagang dengan mengikutsertakan pelaku industri produk rambut palsu serta industri kosmetik.

Pada 2015, ekspor rambut palsu tercatat 340,87 juta dolar AS. Pada Januari-Oktober 2016, ekspor mencapai 313,61 juta dolar AS.

Ekspor rambut palsu memiliki peranan sebesar 0,29 persen terhadap total ekspor nonmigas Indonesia.

Adapun komposisi ekspor rambut palsu terdiri atas ekspor rambut palsu utuh dari bahan sintetik, jenggot, alis dan bulu mata palsu dari bahan sintetik, jenggot, alis, dan bulu mata palsu dari rambut manusia serta dari bahan lain.

ANTARA

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

1 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

9 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

12 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

12 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

58 hari lalu

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

28 Februari 2024

Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.

Baca Selengkapnya