Wakil Presiden Jusuf Kalla, memberikan keterangan kepada awak media, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, 7 Desember 2016. Jusuf Kalla menyatakan Pemerintah menyampaikan rasa bela sungkawa atas bencana gempa bumi berkekuatan 6,4 SR menyebabkan korban jiwa yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Biereun di Provinsi Aceh, sementara pemerintah tidak memiliki kriteria apakah musibah gempa ini tergolong bencana nasional atau tidak. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua pihak terkait untuk mempelajari Undang-Undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN terkait wacana direktur utama (dirut) dari warga negara asing.
"Kalau dirut BUMN asing itu, BUMN kan punya UU, saya tidak tahu boleh atau tidak itu. Tapi kalau dirut, tentu harus dipelajari dari UU," kata JK dalam pertemuan pers mingguan di Kantor Wapres, Jakarta, Jumat, 20 Januari 2017.
Komentar tersebut disampaikan Wapres untuk menanggapi wacana tentang perlunya dirut BUMN dari warga negara asing yang sempat tersiar di media massa nasional beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, menurut Wapres, konteks wacana itu dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja dari suatu perusahaan BUMN.
"Tapi ini maksudnya adalah untuk meningkatkan kinerja BUMN itu, bisa yang dimaksud sebagai adviser atau konsultan, tapi kalau dirut tentu harus dipelajari dulu UU-nya," kata dia.
Terkait kinerja BUMN, sebelumnya pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, 3 Januari 2017, Wapres mengatakan pemerintah akan mendorong perusahaan-perusahaan yang telah siap untuk segera melantai di bursa saham.
JK menilai BUMN yang telah tercatat di bursa saham memiliki ikatan yang lebih kuat dengan publik sehingga mereka akan bekerja lebih giat karena tanggung jawab mereka bukan hanya pada pemerintah.
Saat ini, 20 BUMN telah tercatat di BEI dari sekitar 150 perusahaan yang dimiliki negara.
HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia
17 Desember 2021
HUT ke-126 BRI: Wujud Transformasi, Memberi Makna Indonesia
BRI melakukan tiga aksi korporasi besar yakni konsolidasi bank syariah Indonesia, peningkatan valuasi BRI Life mencapai Rp 7,5 triliun dan penambahan modal untuk pembentukan ekosistem ultra mikro.