Jelang Pelantikan Donald Trump, Rupiah Rawan Pelemahan

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 20 Januari 2017 08:03 WIB

Lembaran mata uang Rupiah edisi baru. ANTARA/Adwit B Pramono

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan rupiah perlu diwaspadai menjelang pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Selain itu, perhatian pasar akan tertuju pada Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) terkait dengan ekonomi di zona Eropa ke depannya. Analis senior dari Binaartha Securitas, Reza Priyambada, mengatakan nantinya sentimen tersebut akan berpengaruh pada pergerakan sejumlah nilai tukar mata uang, yang juga berimbas pada rupiah.

"Karena itu, kami kembali mewaspadai adanya pelemahan lanjutan dari rupiah," kata Reza dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Januari 2017.

Dalam perdagangan hari ini, Reza memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran support Rp 13.405 dan resisten Rp 13.330 per dolar Amerika. “Tetap cermati berbagai sentimen yang akan mempengaruhi perubahan pada laju rupiah," tuturnya.

Baca: Bank Indonesia Prediksi Inflasi 2017 Bisa di Atas 4 Persen

Rupiah dalam perdagangan Kamis, 19 Januari kemarin, ditutup melemah. Dikutip dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah turun 48 poin atau 0,36 persen ke level Rp 13.378 dari penutupan Rabu, 18 Januari 2017, di Rp 13.328 per dolar Amerika.

Estimasi akan masih tetapnya tingkat suku bunga acuan BI di level 4,75 persen kurang mampu menahan laju rupiah untuk dapat bertahan di zona hijaunya. Hal itu terlihat pada laju rupiah yang cenderung mengalami pembalikan arah melemah.

"Kami menilai sikap pelaku pasar yang cenderung dingin terhadap rilis data tersebut karena telah diantisipasi lebih dulu," ucap Reza.

Baca: BI RR Rate Bertahan di 4,75 Persen

Belum lagi, imbas pidato Gubernur Bank Sentral Amerika (The Fed) Janet Yellen yang sebelumnya memberikan sinyal untuk pertumbuhan ekonomi di Amerika secara berkelanjutan, sehingga dimungkinkan menaikkan suku bunga acuan turut menopang dolar Amerika yang menguat.

"Tren penguatan yang kami harapkan tampaknya terpatahkan dengan adanya imbas pidato The Fed tersebut. Laju rupiah pun, tentunya, terimbas negatif dengan terapresiasinya laju dolar Amerika," kata Reza.

DESTRIANITA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya