Harga CPO Akan Naik, Saham-saham Ini Berpotensi Diuntungkan

Reporter

Kamis, 19 Januari 2017 15:17 WIB

Sejumlah pekerja memuat Crude Palm OIL (CPO) ke dalam drum dikawasan pelabuhan Priok, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak kelapa sawit atau CPO diperkirakan mencapai puncaknya pada Februari 2017 di level 3.400 ringgit per ton, seiring dengan masalah cuaca yang membatasi pasokan.

Senior Analis dari Binaartha Securities Reza Priyambada mengatakan, pada penutupan perdagangan Bursa Malaysia Selasa kemarin, harga CPO kontrak April 2017 naik 1,58 persen menuju 3.159 ringgit atau US$ 708,53 per per ton.

Baca : Menteri Susi: Pemerintah akan Bangun Konglomerasi Pribumi

"Ini menunjukkan pertumbuhan 3,24 persen sepanjang tahun berjalan," kata Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Selasa, 19 Januari 2017.

Reza menambahkan, perkiraan kenaikan harga CPO ini bahkan sudah mulai memberikan sentimen pada beberapa saham di sektor CPO. Seperti PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), dan PT Eagle Hight Plantations Tbk (BWPT) yang terlihat mengalami kenaikan yang cukup besar ketika data tersebut keluar.

"Saham-saham seperti GZCO, SSMS, dan BWPT yang saat ini sudah mulai breakout dari resistennya dan diharapkan dapat terus menguat," ucap Reza.

Baca : Yuk, Intip Proses Pencetakan Uang Rupiah Baru di Peruri

Sementara itu, saham PT Astra Agro Lestari (AALI) saat ini masih mencoba untuk menguji resisten terdekatnya yang masih tertahan di bawah Rp 17.000. Berdasarkan pantauan Tempo di Yahoo Finance, pada pukul 14.17 WIB, saham AALI berada di harga Rp 16.500, turun 125 poin atau 0,75 persen, dari penutupan kemarin Rp 16.625.

Selain itu ada saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) juga menikmati adanya kenaikan harga CPO ini. Perusahaan yang mendapat kontribusi besar dari pengolahan CPO ini juga berencana memperbesar lini bisnis biodiesel. "TBLA juga telah mendapatkan kontrak suplai ke Pertamina sebanyak 66.000 kiloliter," tutur Reza.

Baca : Produksi Ikan Tangkap Turun Hingga 50 Persen

Adapun untuk aksi korporasi, SSMS berencana menambah area tanam hingga 150 hektare dengan cara organik maupun anorganik (akuisisi). Selain itu, perseroan juga berencana menambah tujuan ekspor. "Saat ini, 30 persen dari produksi diekspor ke India serta sedang menjajaki pasar di Pakistan dan Bangladesh," ucapnya.

Indonesia, sebagai produsen terbesar CPO di dunia selain Malaysia, akan menambah jumlah konsumsi biodieselnya. Hal ini akan memberikan dorongan terhadap saham-saham di sektor CPO tersebut.

Tahun lalu, harga CPO bertumbuh 25 persen. Efek el nino yang berlangsung sejak tahun lalu masih akan terasa di Indonesia dan Malaysia, sebagai produsen CPO terbesar di dunia, sampai paruh pertama 2017.

Keduanya menyumbang 85,4 persen produksi global pada 2015. Peluang kenaikan harga komoditi CPO masih terbuka seiring dengan masalah cuaca yg menekan produksi Malaysia dan akan mencapai puncaknya pada kuartal pertama 2017.

Tingkat produksi CPO diperkirakan akan menurun tajam pada kuartal pertama di Malaysia, serta antara kuartal kedua dan ketiga di Indonesia. Mengetatnya pasokan dan terbatasnya persediaan akan menopang penguatan harga setidaknya pada kuartal pertama.

Harga CPO bisa mencapai 3.400 ringgit per ton pada bulan depan, dan rerata harga di kuartal I/2017 senilai 3.200 ringgit per ton. Selain permasalahan pasokan, penguatan harga pada triwulan pertama juga didukung kenaikan permintaan ekspor.

DESTRIANITA

Berita terkait

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

39 hari lalu

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

Harga referensi CPO tembus US$ 857,62 per metrik ton disebabkan meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Cina.

Baca Selengkapnya

Bahas Nikel, Timnas Amin Sebut Indonesia Harus Punya Mental Superpower untuk Atur Harga

26 Januari 2024

Bahas Nikel, Timnas Amin Sebut Indonesia Harus Punya Mental Superpower untuk Atur Harga

Harga nikel lebih berfluktuasi dan menunjukkan tren penurunan lebih dramatis ketimbang komoditas lain

Baca Selengkapnya

Harga Referensi CPO Naik, Bea Keluar-Pungutan Ekspor Jadi US$ 93 Per Ton

16 Januari 2024

Harga Referensi CPO Naik, Bea Keluar-Pungutan Ekspor Jadi US$ 93 Per Ton

Harga referensi minyak kelapa sawit menta (CPO) untuk tarif bea keluar dan pungutan ekspor naik signifikan. Bea keluar jadi US$ 18 per ton.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappebti Pastikan Bursa CPO Indonesia Bakal Live Besok

19 Oktober 2023

Kepala Bappebti Pastikan Bursa CPO Indonesia Bakal Live Besok

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengungkapkan Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia akan mulai beroperasi atau live besok, 20 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Minati Investasi Bisnis Sawit di Indonesia karena Alasan Berikut

27 Juli 2023

Arab Saudi Minati Investasi Bisnis Sawit di Indonesia karena Alasan Berikut

Arab Saudi tertarik untuk berinvestasi pada produk-produk minyak nabati Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harga CPO di Jambi Naik Tipis Menjelang Tahun Baru

31 Desember 2022

Harga CPO di Jambi Naik Tipis Menjelang Tahun Baru

Patokan harga CPO sesuai dengan ketetapan tim perumus harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Jambi untuk periode 30 Desember sampai 5 Januari.

Baca Selengkapnya

Harga CPO di Jambi Kembali Turun, Kini Jadi 12.075 per Kilogram

19 November 2022

Harga CPO di Jambi Kembali Turun, Kini Jadi 12.075 per Kilogram

Turunnya harga TBS sawit dan CPO tersebut diputuskan dalam rapat penetapan harga CPO, TBS, dan inti sawit.

Baca Selengkapnya

Memasifkan Lokalisasi Biodisel dari Perkebunan Sawit Rakyat

17 November 2022

Memasifkan Lokalisasi Biodisel dari Perkebunan Sawit Rakyat

Sawit rakyat merupakan permasalahan mendasar yang masih jauh dari kata selesai

Baca Selengkapnya

Cina Komitmen Beli 2,5 Juta Ton CPO dari RI Senilai USD 2,6 Miliar

11 November 2022

Cina Komitmen Beli 2,5 Juta Ton CPO dari RI Senilai USD 2,6 Miliar

Meski komitmen pembelian CPO oleh Cina mencapai jutaan ton, Mendag memastikan stok untuk kebutuhan minyak goreng dalam negeri tak akan terganggu.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Anggap Kebijakan DMO Tak Cocok untuk Minyak Goreng, Beda dengan Batu Bara

11 November 2022

Pengusaha Anggap Kebijakan DMO Tak Cocok untuk Minyak Goreng, Beda dengan Batu Bara

Sahat juga menilai kebijakan DMO produk sawit diskriminatif. Sebab, hanya pengusaha besar yang bisa menikmati manfaatnya.

Baca Selengkapnya