BI Prediksi Neraca Perdagangan Desember 2016 Surplus  

Reporter

Sabtu, 14 Januari 2017 11:05 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi neraca perdagangan Desember 2016 masih mencatat surplus akibat ekspor meningkat, terutama oleh harga komoditas yang merangkak naik.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung memproyeksi surplus neraca perdagangan Desember 2016 sebesar US$ 0,82 miliar. Hal itu didorong ekspor yang naik, seperti tekstil serta komoditas seperti tembaga, karet, nikel, dan batu bara.

Baca: Menteri Perhubungan Akan Kurangi Sekolah Penerbangan

Untuk Desember 2016 (month-to-month), kenaikan ekspor komoditas minyak kelapa sawit naik 0,28 persen, batu bara naik 6,78 persen, tembaga naik 21 persen, karet 21 persen, dan nikel 55 persen.

"Cukup tinggi secara rata, terutama faktor harga," katanya kepada Bisnis.com, Jumat petang, 13 Januari 2017.

Selain itu, bank sentral mengindikasikan adanya kenaikan barang konsumsi dan barang modal yang secara bulanan mengalami kenaikan. Sedangkan bahan baku agak sedikit menurun kendati secara tahunan tetap mengalami kenaikan sekitar 4 persen.

"Untuk impor barang modal sendiri naik sekitar 7 persen dibanding bulan sebelumnya," ucapnya.

Baca: Bursa Efek Indonesia Akan Tambah Jumlah Efek Margin

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat surplus senilai US$ 1,21 miliar pada Oktober 2016. Surplus neraca perdagangan berlanjut pada November 2016 senilai US$ 0,84 miliar.

BISINS.COM




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

7 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya