Bank Dunia Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Global 2,7 Persen

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 11 Januari 2017 15:34 WIB

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim (kiri) didampingi Menkeu Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan pers seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, 20 Mei 2015. Bank Dunia menawarkan pinjaman hingga $11 miliar bagi Indonesia. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Washington - Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global di 2017 akan pulih di level moderat 2,7 persen. Pemulihan ekonomi dunia terutama akan ditopang oleh pertumbuhan negara-negara maju dan berkembang yang mengandalkan ekspor komoditas.

Di sisi lain permintaan dari negara-negara maju dan berkembang yang merupakan importir barang komoditas tetap solid. “Setelah melewati beberapa tahun dengan pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan, kami melihat adanya peluang penguatan prospek ekonomi global,” ujar Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 Januari 2017.

Baca juga : Reformasi Pajak, Sri Mulyani Gandeng Lembaga Internasional

Menurut Kim, stimulus fiskal di berbagai negara turut mempercepat pertumbuhan ekonomi domestik dan global. Meskipun ada hal yang harus diwaspadai dari sisi kebijakan ekonomi Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, yang berpotensi lebih cenderung proteksionis. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang sepanjang tahun ini setidaknya bisa meningkat hingga rata-rata 4,2 persen, dari tahun lalu sebesar 3,4 persen.

Kim berujar tahun ini adalah saatnya untuk mengambil keuntungan dari momentum bangkitnya ekonomi global dan meningkatnya investasi di bidang infrastruktur dan sumber daya. “Ini penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta mencegah kemiskinan ekstrem,” katanya.

Namun, untuk negara berkembang terdapat sejumlah tantangan dan risiko yang harus dihadapi, khususnya untuk negara dengan jumlah populasi besar dan tingkat kemiskinan cukup tinggi. Pertumbuhan investasi di 2015 hanya berada di posisi 3,4 persen atau turun 10 persen dari rata-rata pertumbuhan di 2010. Dan, di 2016 diperkirakan kembali menurun sekitar 0,5 persen.

Baca juga : Bank Dunia Klaim Kemiskinan Global Turun 10 Persen

Pertumbuhan investasi yang melambat itu merupakan bagian dari koreksi pasca krisis ekonomi kemarin, serta merefleksikan tantangan yang dihadapi oleh negara berkembang. Termasuk di dalamnya harga minyak dunia yang rendah, investasi langsung luar negeri yang melambat, ancaman utang swasta, dan risiko politik.

Sementara itu, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Cina di 2017 akan tetap berada di posisi 6,5 persen.Negara maju diprediksi akan tumbuh hingga 1,8 persen di 2017 atau meningkat dari tahun lalu sebesar 1,6 persen.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

6 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

24 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

26 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

26 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

33 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

56 hari lalu

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

56 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

57 hari lalu

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

Bank Dunia menilai program andalan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran tersebut bisa memberikan dampak pada ekonomi.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Timnas AMIN Ingatkan Potensi Defisit

57 hari lalu

Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Timnas AMIN Ingatkan Potensi Defisit

Tanggapan Timnas AMIN terhadap program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Presiden World Bank Ajay Banga, Bahas Kredit Karbon hingga Dana Investasi Iklim

58 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Presiden World Bank Ajay Banga, Bahas Kredit Karbon hingga Dana Investasi Iklim

Menkeu Sri Mulyani bertemu dengan Presiden Bank Dunia atau World Bank, Ajay Banga di tengah rangkaian agenda G20 di Brasil. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya