Rusia Siap Investasi Rp 100 triliun di KEK Tanjung Api-api

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 11 Januari 2017 10:08 WIB

Sejumlah kapal kontainer bersandar di pelabuhan PT. Pelindo IV cabang Bitung yang bakal menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) , Sulawesi Utara, Jumat (6/7). ANTARA/Fiqman Sunandar

TEMPO.CO, Yogyakarta - Investor asal Rusia siap menanamkan investasi lebih dari Rp 100 triliun untuk mengembangkan KEK Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan. "Terdapat sejumlah investor kelas dunia yang ingin berinvestasi dan mengembangkan KEK Tanjung Api-Api, diantaranya Rusia senilai lebih dari Rp 100 triliun," ujar Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Enoh Suharto Pranoto, saat dihubungi, Selasa, 10 Januari 2017.

Menurut Enoh, investor lain yang juga menyatakan berminat untuk berinvestasi di KEK Tanjung Api-Api, adalah PT Indorama yang berencana menggelontorkan investasi puluhan triliun rupiah. Selain itu ada beberapa investor lain yang juga berminat investasi di kawasan tersebut. "Karena itu, Dewan Nasional KEK akan mengupayakan implementasi rencana investasi tersebut," katanya.

Baca juga : Tingkatkan Ekonomi, Sumatera Selatan Undang Investor ke KEK

Enoh mengatakan KEK Tanjung Api-Api yang terletak di Kabupaten Banyuasin adalah kawasan industri pengolahan karet, kelapa sawit, dan industri petrokimia. Kawasan ini ditargetkan akan beroperasi pada Juni 2017.

Data Sekretariat Dewan Nasional KEK mencatat, bahwa dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pemerintah menyelenggarakan kebijakan pengembangan KEK. KEK adalah kawasan tertentu, dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.

Fungsi KEK adalah mendorong pengembangan aktifitas ekonomi tertentu dalam kerangka peningkatan daya saing nasional dibidang-bidang perdagangan, jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi, kemaritiman dan perikanan, pos dan telekomunikasi, pariwisata, dan bidang lain.

Baca juga : Cina Siap Investasi Industri Tekstil Senilai US$ 100 Juta

Hingga akhir 2016, terdapat 10 KEK yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP). Dua diantaranya telah diresmikan kesiapan beroperasinya sejak 2015, yaitu Sei Mangkei dengan kegiatan utama industri pengolahan sawit dan karet, dan KEK Tanjung Lesung dengan kegiatan utama pariwisata.

Terdapat enam KEK lainnya yang ditetapkan pada 2014 dan masih dalam tahap pembangunan, yaitu KEK Palu, Bitung, Tanjung Api-Api, Morotai, Mandalika, dan Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK). Kemudian terdapat dua KEK yang baru ditetapkan pada tahun 2016, yaitu KEK Tanjung Kelayang dan KEK Sorong. "Sesuai dengan PP bahwa KEK yang telah ditetapkan harus siap beroperasi paling lambat 3 tahun sejak tanggal ditetapkan," kata Enoh.

ANTARA

Berita terkait

Kemenpora Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Kawal Perburuan Tiket Olimpiade 2024

46 detik lalu

Kemenpora Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Kawal Perburuan Tiket Olimpiade 2024

Kemenpora kembali menggelar acara nonton bareng (nobar) laga Timnas U-23 Indonesia melawan Irak di perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

4 menit lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Jelang Kontra Irak, Timnas Indonesia U-23 Pernah Dibantai 0-6 di Asian Games 2006

6 menit lalu

Jelang Kontra Irak, Timnas Indonesia U-23 Pernah Dibantai 0-6 di Asian Games 2006

Timnas Indonesia U-23 pernah dibantai Irak 0-6 dalam pertandingan melawan Irak U-23 dalam Asian Games 2006.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum PDIP: Gugatan ke PTUN Bukan untuk Batalkan Pencalonan Gibran

8 menit lalu

Tim Hukum PDIP: Gugatan ke PTUN Bukan untuk Batalkan Pencalonan Gibran

Apa yang ingin dibuktikan PDIP di PTUN adalah apakah KPU terbukti melakukan perbuatan melawan hukum oleh penguasa dalam Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Chipset MediaTek Dimensity 9300 Plus akan Diluncurkan pada 7 Mei, Ini Detailnya

10 menit lalu

Chipset MediaTek Dimensity 9300 Plus akan Diluncurkan pada 7 Mei, Ini Detailnya

MediaTek belum mengungkapkan sesuatu yang signifikan mengenai spesifikasi Dimensity 9300 Plus.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

14 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

16 menit lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

27 menit lalu

Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

29 menit lalu

Pertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara

IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

31 menit lalu

Apa Itu Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora Indonesia yang Ditawarkan Luhut?

Luhut menawarkan kewarganegaraan ganda bagi diaspora Indonesia. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya