Harga Cabai Menggila, Tapin Kembangkan Cabai Terpedas

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 11 Januari 2017 05:00 WIB

Petani memetik cabai rawit matang di sentra pertanian Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 6 Januari 2017. Meroketnya harga cabai rawit karena sedikitnya panen dan serangan penyakit patek. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mengembangkan cabai rawit yang memiliki rasa 17 kali lipat lebih pedas daripada cabai rawit biasa, bahkan pemerintah setempat dan masyarakat meyakini cabai rawit tersebut merupakan cabai terpedas di Indonesia.

Bupati Tapin Arifin Arpan pada penanaman pohon di Ekowisata Bekantan di daerah pertambangan Antang Gunung Meratus Rantau, Selasa, mengatakan bahwa cabai rawit dengan cita rasa sangat pedas tersebut hanya tumbuh di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, sehingga cabai tersebut diberi nama "Cabai Hiyung".

"Saat cabai tersebut kita tanam di tempat lain, rasanya menjadi kurang pedas, bahkan cenderung tidak pedas, ini sangat aneh," katanya.

Begitu ditanam di Desa Hiyung, rasa pedasnya menjadi berkali lipat daripada cabai biasa sehingga cabai Hiyung tersebut menjadi andalan komoditas Kabupaten Tapin. Bahkan, kini cabai tersebut diburu oleh pedagang, baik dari daerah maupun luar daerah.

Kini, petani cabai Hiyung sedang menikmati hasil yang lumayan karena harga cabai di tingkat petani mencapai Rp110 ribu per kilogram terjadi kenaikan tiga kali lipat daripada biasanya.

Berdasarkan penelitian dari, cabai yang dikembangkan oleh petani Desa Hiyung tersebut memiliki tingkat kepedasan hingga 94.500 ppm atau setara dengan 17 kali lipat daripada cabai biasa.

Cabai Hiyung ini pertama kali ditanam oleh Subarjo (40), 23 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1993, dengan membawa bibit dari gunung sebanyak 200 bibit.

"Awalnya, kami bawa 200 bibit. Namun, karena belum adanya pengalaman, yang berhasil hanya 100 pohon," ujar Subarjo saat panen cabai Hiyung beberapa waktu lalu.

Menurut Subarjo, selain rasanya yang pedas, cabai Hiyung juga memiliki keunggulan, yaitu daya penyimpanan yang tahan lama, yakni 10 hari pada suhu ruangan normal.

"Waktu pertama dahulu, harga cabai ini per liter Rp1.500,00. Kini, per kilogram sudah berkali lipat, bahkan saat ini Rp150 ribu," ucap Subarjo lagi.

Cabai Hiyung juga meningkatkan perekonomian warga Hiyung yang dahulunya sebagian besar berprofesi sebagai buruh pencari kayu galam, kini menjadi petani cabai.

Tercatat dari 420 kepala keluarga (KK) yang berada di Desa Hiyung, sebanyak 85 persen bekerja sebagai petani cabai. Rasa pedas yang dihasilkan cabai Hiyung diduga karena keasaman tanahnya.

Kini, Pemkab Tapin telah mengembangkan 200 hektare dari total potensi lahan pengembangan seluas 3.000 hektare untuk tanaman cabai Hiyung di daerah tersebut.

Pengembangan tersebut, kata dia, sesuai dengan terdaftarnya varietas tanaman lokal dari Kementrian Pertanian RI dengan nomor 09/PLV/2012 tangga 12 april 2012, Pemerintah kabupaten Tapin bertanggung jawab atas perkembangan dan pembudidayaannya sehingga tidak hilang.

ANTARA

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

4 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

15 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

22 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

26 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

27 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

30 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

32 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

38 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

39 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya