Pemerintah Diminta Perpanjang Tax Amnesty bagi UMKM  

Reporter

Senin, 9 Januari 2017 23:01 WIB

Presiden Joko Widodo memimpin doa bersama untuk korban gempa Aceh setelah sosiali tax amnesty di Nusa Dua, Bali, 7 Desember 2016. Tempo/Istman M. P.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Aviliani, meminta pemerintah memperpanjang program amnesti pajak (tax amnesty) untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut dia, UMKM memerlukan waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan dokumen tax amnesty.

"UMKM, ketika ditanya laporan keuangan, tidak semua punya. Bahkan banyak yang belum bankable. Menurut saya, untuk UMKM, perlu diperpanjang. Kalau sampai Maret, saya rasa, untuk UMKM yang belum punya NPWP, belum akan mencapai target pemerintah," kata Aviliani di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Senin, 9 Januari 2017.

Selain memperpanjang periode tax amnesty bagi UMKM, Aviliani menyarankan pemerintah memanfaatkan perbankan dalam menggaet UMKM. Menurut dia, dari 30 juta nasabah bank, 70 persen di antaranya adalah UMKM. "Jadi NPWP bisa didapatkan lewat bank. Itu baru menurut saya bisa mencapai target yang UMKM," tuturnya.

Menurut Aviliani, keikutsertaan wajib pajak dalam periode II tax amnesty sangat sedikit. Dia menilai, masyarakat yang telah memiliki NPWP kebanyakan sudah mengikuti tax amnesty pada periode I. "Pada 2017, APBN kita makin berat. Begitu orang ikut tax amnesty, pendapatan banyak di 2016, tidak mungkin di 2017 akan sebanyak itu lagi," ujarnya.

Aviliani pun menyarankan, tahun ini, pemerintah harus mengurangi pengeluaran secara signifikan. Jangan sampai terjadi dua kali perubahan APBN seperti pada 2016. "Makanya, 2016 berat untuk bagaimana pengeluaran pemerintah tercapai. Akibatnya, 2016, kredit macet perbankan naik signifikan dan pertumbuhan kredit hanya 7 persen," ucapnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

12 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

27 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

28 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

59 hari lalu

Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

59 hari lalu

Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).

Baca Selengkapnya

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

20 Maret 2024

Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

20 Maret 2024

Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

20 Maret 2024

PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Pertumbuhan Ekonomi Turun karena Orang Tahan Konsumsi

Indef membeberkan dampak kenaikan pajak pertabambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

7 Maret 2024

Ekonom Ungkap Kriteria Ideal Menkeu Pengganti Sri Mulyani: Tidak Yes Man

Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti mengungkapkan kriteria ideal Menkeu seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

6 Maret 2024

Terkini: Ramai-ramai tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Harga Bitcoin Tembus Rekor Rp 1 Miliar

Ekonom senior UI Faisal Basri menentang rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya