Gula Semut Banyumas Tembus Pasar Ekspor

Reporter

Senin, 9 Januari 2017 23:00 WIB

Gula semut Kulonprogo. TEMPO/Muh Syaifullah

TEMPO.CO, Banyumas – Ketua Kelompok Tani Banyumanggar, Sarwo Edi, tidak kehabisan ide ketika penjualan gula semut di Kabupaten Banyumas sedang lesu. Tiga tahun lalu, dia bersama sekitar 20 orang petani gula semut mencoba untuk mengekspor gula semut melalui PT. Holos Integral Bekasi.


“Bila tidak melakukan inovasi pemasaran kami bisa habis tidak ada penghasilan karena disini kurang begitu laku,” katanya saat ditemui Tempo di rumahnya, Minggu, 8 Januari 2016.


Di Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Cilongok, Banyumas, dia membawahi sebanyak 45 petani nira. Setiap petani dalam sehari menyetorkan sebanyak 5 kilogram. Sebelum mulai diekspor, terlebih dahulu gula semut harus lolos sertifikasi dari Control Union, Belanda. “Dari segi bahan harus dari bahan alami dan tidak boleh ada bahan campuran lain,” ujarnya.


Tidak hanya itu, penanaman pohon kelapa minimal harus berjarak sejauh 200 meter dari sungai dengan ketinggian 700 mdpl. Hal ini dikhawatirkan sungai yang mengandung kotoran dapat terserap oleh batang pohon. Selain itu, dalam perawatannya nira tidak diperbolehkan menggunakan bahan pestisida atau zat kimia lainnya.


“Selain itu, setiap enam bulan sekali tim penguji juga mewawancarai petani dari aktivitas merawat pohon, pengambilan nira, sampai kebersihan dapur untuk dijadikan gula. Bila tidak memenuhi klasifikasi dia akan dicoret,” terangnya.


Advertising
Advertising

Kini, jumlah petani nira yang sudah tersertifikasi mencapai sebanyak 400 orang. Jumlah tersebut berasal dari Kelurahan Rancamaya, Gununglurah, Sokawera, Batuanten, dan Tamansari. Dalam seminggu, ujar Edi, petani ditarget menyetorkan sebanyak 8 ton gula semut untuk siap dieskpor. “Harga yang dibayarkan ke petani per-kilogramnya sebesar Rp 16 ribu. Kami berharap dengan begitu dapat meningkatkan pendapatan petani,” katanya.


Edi menambahkan, Sebanyak 95 persen lebih pasokan gula semut yang diperolehnya dari petani, sudah diekspor ke negara Belanda, Selandia Baru, Jepang, dan Amerika Serikat. “Sisanya dijual lokal kalau ada yang pesan,” pungkasnya.


Bethriq Kindy Arrazy

Berita terkait

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

2 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

4 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

6 hari lalu

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

Sekretaris Perusahaan PT Pabrik Gula Rajawali II, Karpo B. Nursi, menyatakan pihaknya menargetkan proses penggilingan dimulai pada bulan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

50 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Harga Komoditas Pangan 15 Januari, Cabai hingga Minyak Goreng Kompak Turun

15 Januari 2024

Harga Komoditas Pangan 15 Januari, Cabai hingga Minyak Goreng Kompak Turun

Pantauan harga komoditas pangan per 15 Januari 2024, setelah momen Nataru, beberapa komoditas kompak turun.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Bulog: Stok Gula Pasir di Tangerang Krisis Jelang Tahun Baru

26 Desember 2023

Bulog: Stok Gula Pasir di Tangerang Krisis Jelang Tahun Baru

Bulog menyatakan ketersedian gula pasir di Tangerang krisis jelang tahun baru 2024

Baca Selengkapnya