Progres Pembangunan LRT Jabodebek Baru 10 Persen
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat tnr
Minggu, 8 Januari 2017 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengerjaan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) jalur Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) hingga saat ini telah mencapai sekitar 10 persen.
Proyek pemerintah yang dikerjakan PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini meliputi tiga rute, yakni Cibubur-Cawang sepanjang 14,5 kilometer yang telah mencapai 17 persen, rute Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,1 kilometer yang mencapai 12 persen, dan Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer yang kini baru mencapai 2 persen.
Baca: Jalur Alternatif Selama Pembangunan LRT Cawang-Dukuh Atas
Dengan demikian, bila dirata-rata, pembangunan jalur LRT sepanjang 42,1 kilometer baru selesai sekitar 10,33 persen. "Sampai akhir 2017, kira-kira 35-40 persen lah," ujar Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto saat ditemui di lokasi pembangunan LRT Tol Jagorawi Kilometer 13, Ahad, 8 Januari 2017.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini, pembangunan LRT Jabodebek telah memasuki tahap pemasangan u-shape girder atau lintasan kereta.
"Saya melihat apa yang dilakukan Adhi Karya baik. Sebab, ada satu teknologi baru. Bayangkan, ini bentangnya 30 meter, satu bentang yang panjang, dan teknologi ini baru ada di beberapa negara Asia, seperti Cina, Hong Kong, Singapura, dan Jepang," kata Budi.
Baca: Dua Ruas Tol Baru Senilai Rp 28 Triliun Siap Dibangun
Selain jalur kereta, proyek LRT juga menyediakan alokasi peralatan penunjang, seperti telepon dan serat optik untuk menunjang pengoperasian LRT.
Budi menargetkan pembangunan proyek LRT tersebut untuk pembangunan lintasan seluruh rute LRT tahap pertama segera diselesaikan.
"Jadi, secara teknis, dengan prestasi kurang-lebih 12 persen (Bekasi Timur-Cawang) ini, kami memang mengharapkan bisa selesai kurang-lebih pada pertengahan 2018 infrastrukturnya. Dengan begitu, kami masih punya waktu kurang-lebih 8 bulan menyelesaikan installment, rolling stock, dan sistemnya," ujar Budi.
Hingga kini, Budi belum dapat mengeluarkan kontrak dengan Adhi Karya karena pihaknya sedang menunggu perhitungan dari pihak konsultan. Namun Budi telah mengeluarkan semacam surat jaminan yang menjelaskan bahwa proyek ini memang direncanakan Kementerian Perhubungan dan dilaksanakan Adhi Karya.
"Based on, kontrak definitif akan kami lakukan pada saat penghitungan dari konsultan itu selesai. Rencananya, (penghitungan) konsultan itu akan final pada 20 Januari dan kontrak untuk Adhi Karya mungkin akhir Januari," kata Budi.
DESTRIANITA