Antam dan Konsorsium Wika Bangun Pabrik Feronikel
Editor
Rully Widayati
Rabu, 21 Desember 2016 23:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Persero) dan konsorsium PT Wijaya Karya Tbk, Kawasaki Heavy Industries Ltd (WIKA-KHI), bersinergi mengembangkan penghiliran produksi stainless steel proyek pembangunan pabrik feronikel Halmahera Timur (P3FH) senilai Rp 3,42 triliun.
Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan antara Direktur Pengembangan Antam Johan N.B. Nababan, Direktur Operasi II WIKA Bambang Pramujo, dan KHI Associate Director Eguma di hadapan Asisten Deputi Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media Bagja Mulyanto di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016.
Direktur Utama Antam Teddy Badrujaman mengatakan konsorsium WIKA-KHI pemenang tender kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) turn key P3FH tahap 1 line 1 berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.
"Pembangunan pabrik ini bagian dari strategi hilirisasi meningkatkan nilai tambah cadangan nikel melalui kegiatan pengolahan sekaligus memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi pembangunan ekonomi di wilayah Indonesia Timur," kata Teddy.
Proyek P3FH merupakan salah satu proyek strategis Antam yang bertujuan meningkatkan nilai tambah potensi bijih nikel perusahaan melalui kegiatan pengolahan bijih nikel menjadi feronikel.
Pabrik feronikel Halmahera Timur yang diproyeksikan rampung 2018 ini dibangun terdiri atas rotary dryer berkapasitas 170 ton per jam, rotary kiln kapasitas 165 ton per jam, electric smelting furnace berkapasitas 60 megawatt serta peralatan penunjang lain.
Dengan demikian, feronikel Haltim akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel Antam dari 27-30 ribu TNi per tahun menjadi 40.500-43.500 TNi per tahun, serta turut mendukung program pembangunan industri dasar logam 'steel'.
Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo optimistis proyek P3FH ini berjalan dengan baik dan tepat waktu, tepat mutu, serta sesuai target. Dia menjelaskan, lingkup pekerjaan konsorsium meliputi design, engineering, procurement, construction, startup, testing, and commissioning of the plant.
Selain P3FH, Antam telah menyelesaikan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, ditandai selesainya PLTU batu bara berkapasitas 2X30 MW.
Dengan demikian, ekspansi feronikel Antam tetap on the track karena menurunkan biaya energi feronikel sekitar 15-20 persen.
Hingga September 2016, volume produksi feronikel Antam mencapai 14.393 TNi, meningkat 12 persen dibanding periode sama 2015, yakni 12.383 TNi.
BISNIS.COM