BI : Kebutuhan Uang di Natal & Akhir Tahun Cukup

Reporter

Rabu, 21 Desember 2016 23:01 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memastikan pemenuhan kebutuhan uang pada Natal dan akhir tahun ini akan mencukupi dengan tingkat kenaikan uang yang beredar pada kisaran 6,0 persen -7,5 persen dibandingkan akhir tahun lalu. Proyeksi total uang yang diedarkan pada Natal dan akhir tahun 2016 mencapai Rp 620 triliun-Rp 630 triliun.

Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Yudi Harymukti mengatakan secara umum uang yang diedarkan pada akhir tahun itu lebih rendah 2 persen -3 persen dari momen lebaran tahun ini yang mencapai Rp 642 triliun.

Sementara itu, dari total proyeksi uang yang beredar di akhir tahun, sebanyak Rp 88 triliun-Rp 94 triliun merupakan kebutuhan uang yang diperkirakan ditarik perbankan dan masyarakat dalam periode Natal dan akhir tahun (outflow).

"Untuk uang yang diedarkan ada peningkatan 15 tahun terakhir sebesar 14,4 persen, meskipun peningkatannya cenderung menurun. Di 2016 peningkatannya (outflow) 10 persen, tapi secara rata-rata masih tumbuh positif 14,4 peresn per tahun," katanya, di Jakarta, Rabu 21 Desember 2016 seperti dikutip dari bisnis.com.

Baca: Kenapa Pekerja Lokal Tak Terserap Proyek Infrastruktur?

Sementara itu, realisasi outflow pada 2015 sebesar Rp 85,6 triliun. Proyeksi kenaikan outflow tersebut dipengaruhi oleh realisasi anggaran pemerintah/pemda/swasta, jumlah hari libur yang lebih banyak dibandingkan tahun 2015, pengeluaran uang baru tahun emisi 2016, serta penambahan titik dan frekuensi penukaran baik yang dilakukan oleh Bank Indonesia maupun bekerjasama dengan perbankan.

"Tapi BI juga terus mendorong masyarakat agar melakukan transaksi nontunai karena lebih efisien dan aman," ucap Yudi.

Yudi menuturkan jumlah outflow pada Desember 2016 di seluruh wilayah satuan kerja kas juga cenderung mengalami peningkatan. Jumlah perkiraan outflow tertinggi masih terdapat di kantor pusat BI (Jabodetabek) dengan pangsa 28 persen, Jawa non-Jabodetabek pangsanya 24 persen, dan pangsa Sumatra sekitar 10 persen.

Otoritas moneter juga menyiapkan strategi pemenuhan kebutuhan uang kartal periode Natal dan akhir tahun di wilayah terpencil dan perbatasan dengan menyiapkan 22 kas titipan yang tersebar di seluruh pulau.

Simak: Alfamart Keberatan Diwajibkan Umumkan Donasi

Secara khusus, Yudi mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan uang menjelang Natal dan akhir tahun karena bank sentral telah memastikan jumlah total dan jumlah per pecahan sangat mencukupi. Selain itu, perbankan juga diminta untuk menjaga ketersediaan uang tunai di seluruh mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

BISNIS.COM

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya