Perbankan Mulai Tukarkan Uang Baru dari BI

Reporter

Selasa, 20 Desember 2016 18:27 WIB

Warga menunjukkan uang pecahan baru. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Industri perbankan mulai menukar dan menarik simpanannya di Bank Indonesia dengan 11 pecahan uang rupiah baru tahun emisi 2016.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi mengatakan BI hanya memenuhi permintaan perbankan untuk uang rupiah baru secara proposional dengan menimbang ketersediaan uang baru dan kualitas uang yang tengah beredar di masyarakat."Kami penuhi permintaan perbankan secara proposional," katanya kepada Antara di Jakarta, Selasa 20 Desember 2016.

Pertimbangan BI, kata Suhaedi, mendistribusikan uang baru kepada perbankan sesuai dengan jumlah keseluruhan ketersediaan uang baru. Namun, Suhaedi tidak merinci berapa ketersediaan uang baru tersebut.

Selain itu, BI juga mendistribusikan uang baru tersebut dengan memperhatikan kualitas masing-masing pecahan uang rupiah lama. "Kami memperhatikan ketersediaan uang baru atau layak edar maupun kualitas uang yang beredar di masyarakat untuk masing-masing pecahan," kata dia.

Gubernur BI Agus Martowardojo sebelumnya memastikan jumlah uang baru cukup untuk memenuhi kebutuhan peredaran uang di masyarakat.

Baca Juga: Warga Bandung Serbu Mobil Penukaran Uang Rupiah Baru

Perihal anggaran yang dihabiskan BI untuk mencetak 11 pecahan uang rupiah baru tersebut, Agus mengatakan BI akan menjelaskannya saat laporan tahunan Bank Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat. "Saya tidak bisa jelaskan sekarang, nanti saat laporan tahunan BI," kata dia.

Mantan Menteri Keuangan itu memastikan keseluruhan 11 pecahan uang baru sudah tersedia di 33 Kantor Perwakilan BI di seluruh Indonesia pada Senin saat pertama kalinya penerbitan uang baru tersebut. "Senin sudah mulai didistrbusikan, dan kurang dari tiga bulan ke depan, penyebarannya akan merata," ujar dia.

Meskipun terdapat 11 pecahan uang rupiah baru, BI menjamin uang rupiah lama tetap berlaku untuk digunakan masyarakat. Uang rupiah lama tetap berlaku hingga BI mengumumkan untuk mencabut uang rupiah lama dari peredaran.

Simak: BI Yogyakarta Sediakan Uang Rupiah Baru Bertahap

Adapun uang rupiah baru tersebut terdiri dari tujuh pecahan uang kertas dan empat pecahan uang logam. Rupiah kertas yang diterbitkan terdiri dari nominal Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sementara rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.

ANTARA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

10 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

12 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

19 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya