TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham Tokyo dibuka lebih tinggi pada Kamis, 15 Desember 2016, ini. Penyebabnya, eksportir Jepang akan mendapatkan keuntungan dari apresiasi dolar AS terhadap yen menyusul keputusan bank sentral AS menaikkan suku bunga acuannya.
Pada pukul 09.15 waktu setempat, indeks Nikkei-225 di Bursa Efek Tokyo melonjak 183,06 poin atau 0,95 persen dari penutupan Rabu (14 Desember 2016) menjadi 19.436,67 poin.
Indeks Topix dari seluruh saham papan utama bertambah 14,02 poin atau 0,91 persen menjadi 1.552,71 poin. Kenaikan dipimpin oleh saham-saham alat transportasi, transportasi laut dan asuransi.
Sementara itu, Kurs tengah nilai tukar mata uang Tiongkok renminbi atau yuan, melemah 261 basis poin menjadi 6,9289 terhadap dolar AS pada Kamis, 15 Desember 2016 menurut Sistem Perdagangan Valuta Asing Tiongkok.
Di pasar spot valuta asing Tiongkok, yuan diperbolehkan untuk naik atau turun sebesar dua persen dari tingkat paritas tengahnya setiap hari perdagangan.
Kurs tengah yuan terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar sebelum pembukaan pasar uang antar bank setiap hari kerja.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.