IHSG Rawan Koreksi Lanjutan

Reporter

Kamis, 15 Desember 2016 09:46 WIB

Seorang karyawan mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 2 November 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan rawan koreksi lanjutan. Koreksi tersebut terutama dipicu ekspektasi penguatan dolar AS, dan melemahnya harga minyak mentah.


"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5.230 dan resisten di 5.310 cenderung koreksi," tutur analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto dalam pesan tertulisnya Kamis, 15 Desember 2016.

IHSG gagal tutup di teritori positif pada perdagangan kemarin. Setelah menguat 12 poin di sesi awal, IHSG cenderung bergerak di teritori negatif dan tutup koreksi 30,80 poin (0,6 persen) di 5.262,81. Perdagangan kurang bergairah dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya Rp 4,3 triliun.

David menuturkan, kemarin pelaku pasar cenderung menunggu, dan pemodal asing kembali melepas saham. Nilai penjualan bersih asing kemarin mencaapai Rp 303,6 miliar. Penguatan rupiah terhadap dolar AS di Rp13.285 tidak banyak membantu mengangkat minat beli pemodal.

Koreksi IHSG kemarin terjadi di tengah pasar saham Asia yang bergerak bervariasi menanti putusan The Fed yang diperkirakan akan menaikkan tingkat bunga FFR 25 bp. Pasar juga menanti sinyal tentang kebijakan moneter yang akan diambil Yellen tahun mendatang.

Sementara bursa saham global tadi malam tertahan penguatannya setelah keputusan The Fed menaikkan tingkat bunganya untuk pertama kalinya tahun ini. Pertemuan FOMC tadi malam memutuskan kenaikan bunga FFR sebesar 25 bp menjadi 0,5 persen-0,75 persen.

Indeks saham di Uni Eropa, Eurostoxx koreksi 0,77 persen di 3.211,71. Di Wall Street, setelah rally selama tujuh hari perdagangan berturut-turut, indeks DJIA koreksi 0,60 persen di 19.792,53. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing koreksi 0,81 persen dan 0,50 persen di 2.253,28 dan 5.436,67. Koreksi di Wall Street terutama dipicu saham sektor energy dan utilitas.

Selain itu, pasar bereaksi negatif setelah komentar Yellen yang memperkirakan The Fed akan menaikkan bunga sebanyak tiga kali di 2017, lebih banyak dari perkiraan sebelumnya dua kali. Yield obligasi AS tenor 10 tahun tadi malam melonjak 3,51 persen di 2,56 persen, merespon rencana kenaikan bunga di 2017.

Sedangkan harga minyak mentah tadi malam koreksi 4,11 persen di US$ 50,80 per barel. Koreksi harga minyak tadi malam dipicu data IEA yang merilis produksi minyak global Nopember lalu mencapai 98,2 juta bpd di atas perkiraan 96,95 juta bpd dan ekspektasi penguatan dolar AS pasca kenaikan Fed Fund Rate (FFR).

DESTRIANITA K

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya