Pemerintah Diminta Tak Bikin Kontrak Migas Baru  

Reporter

Rabu, 14 Desember 2016 20:17 WIB

Anggota Komisi VII DPR Fraksi Gerindra Harry Purnomo, pengamat migas Center for Energy Policy Kholid Syeirazi, dan anggota Komisi VII DPR Fraksi Nasdem Kurtubi dalam diskusi tentang revisi Undang-Undang Minyak dan Gas di Tanamera Coffee, Jakarta Selatan, 14 Desember 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Harry Purnomo, mengusulkan pemerintah memoratorium kontrak pengelolaan lapangan minyak dan gas bumi. Menurut dia, pemerintah seharusnya berfokus pada kontrak-kontrak yang sudah ditandatangani.

"Jangan kita kontrakkan lagi sumber daya migas kita kepada orang lain. Fokus saja ke kontrak-kontrak yang sudah ditandatangani. SKK Migas fokus ke pengurangan cost recovery," kata Harry dalam diskusi terkait dengan revisi Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi di Tanamera Coffee, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember 2016.

Seharusnya, menurut Harry, pemerintah fokus mendorong potensi dalam negeri, baik itu PT Pertamina (Persero) maupun perusahaan-perusahaan swasta. "Misalnya Pertamina joint venture dengan Medco. Pemerintah tidak perlu membantu pembiayaan, tapi bisa diplomasi untuk mencari blok migas di luar negeri," ucapnya.

Harry meyakini, apabila Pertamina memiliki lahan minyak di luar negeri, pendapatan perseroan akan meningkat cukup besar. "Pemerintah tidak perlu mengotori tangan di sana. Cukup kita punya saham dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan minyak di luar negeri," tutur Harry.

Menurut Harry, jika pemerintah terus-menerus menggadaikan sumber daya migas dalam negeri, pemerintah tidak akan pernah mendapatkan keuntungan yang optimal di sektor migas. Dia mengatakan keuntungan yang didapat kontraktor pasti jauh lebih besar. "Kapan lagi kita menjadi pelaku?" ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Pemboran 427 Sumur Pengembangan Selesai, SKK Migas Soroti Ketersediaan Rig

2 September 2023

Pemboran 427 Sumur Pengembangan Selesai, SKK Migas Soroti Ketersediaan Rig

SKK Migas mencatat telah menyelesaikan pemboran 427 sumur pengembangan hingga Juli 2023.

Baca Selengkapnya

Petronas Klaim Tak Ada Indikasi Korupsi dalam Kontrak Migas di Sarawak

27 Mei 2023

Petronas Klaim Tak Ada Indikasi Korupsi dalam Kontrak Migas di Sarawak

Pernyataan Petronas itu muncul setelah Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) sehari sebelumnya mengumumkan penyelidikan dugaan korupsi kontrak migas itu

Baca Selengkapnya

12 Proyek Migas Kelar, SKK Migas Bidik 3 Proyek Lagi Onstream di Tahun Ini

29 Oktober 2021

12 Proyek Migas Kelar, SKK Migas Bidik 3 Proyek Lagi Onstream di Tahun Ini

SKK Migas sedang melakukan koordinasi dengan KKKS untuk menambah tiga proyek baru yang ditargetkan bisa onstream tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak Blok Masela Diperpanjang Sampai Tahun 2055

13 Juli 2019

Kontrak Blok Masela Diperpanjang Sampai Tahun 2055

SKK Migas menyetujui perpanjangan kontrak Blok Masela yang seharusnya berakhir pada 2028 menjadi tahun 2055.

Baca Selengkapnya

Arcandra Tahar: Kontrak Harga Jual Beli Gas Jadi Sumber Masalah

25 September 2018

Arcandra Tahar: Kontrak Harga Jual Beli Gas Jadi Sumber Masalah

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebut salah satu tantangan dalam pengembangan gas nasional adalah kontrak harga yang bisa berubah-ubah.

Baca Selengkapnya

ESDM Perpanjang Empat Kontrak Bagi Hasil Migas

11 Juli 2018

ESDM Perpanjang Empat Kontrak Bagi Hasil Migas

Kementerian ESDM memperpanjang kontrak bagi hasil empat blog migas.

Baca Selengkapnya

Lelang Wilayah Migas, Arcandra Tahar: 5 Blok Diminati Investor

30 Desember 2017

Lelang Wilayah Migas, Arcandra Tahar: 5 Blok Diminati Investor

Dari tujuh proyek yang dilelang, menurut Arcandra Tahar, lima proyek sudah diminati investor.

Baca Selengkapnya

Wamen ESDM Klaim Skema Gross Split Lebih Diminati Investor Migas

29 Desember 2017

Wamen ESDM Klaim Skema Gross Split Lebih Diminati Investor Migas

Sejak penggunaan skema gross split, Kementerian ESDM menegaskan lelang wilayah migas lebih banyak diminati ketimbang skema cost recovery.

Baca Selengkapnya

Revisi Gross Split, SKK Migas: Ada 10 Tambahan Kontrak Baru

8 September 2017

Revisi Gross Split, SKK Migas: Ada 10 Tambahan Kontrak Baru

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi optimistis revisi aturan gross split akan menarik lebih banyak investor.

Baca Selengkapnya

Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna

18 Juli 2017

Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna

Dari kajian yang diselesaikan pada Juni 2017 itu didapatkan
bahwa proyek pengembangan gas East Natuna tidak layak
investasi.

Baca Selengkapnya