TEMPO.CO, Jakarta - Melanjutkan perdagangan pada hari ini, indeks harga saham gabungan atau IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi tapi berpeluang menguat terbatas.
Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, pergerakan indeks akan dibayangi pelemahan rupiah atas dolar Amerika Serikat. Adapun kenaikan harga minyak mentah berpeluang mengangkat harga saham berbasiskan komoditas energi.
"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.280 dan resisten di 5.330, bergerak bervariasi namun berpeluang menguat terbatas," kata David dalam pesan tertulisnya, Selasa, 13 Desember 2016.
Pasar tengah menanti pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pekan ini yang diperkirakan akan memutuskan kenaikan tingkat bunga Fed Fund Rate sebesar 25 basis poin.
Sedangkan pasar saham global tadi malam ditutup bervariasi. Indeks saham di Wall Street, Indeks DJIA menguat 0,20 persen ke level tertinggi baru di 19.796,43. Indeks S&P dan Nasdaq koreksi masing-masing 0,11 persen dan 0,59 persen di 2.256,96 dan 5.412,54. Adapun harga minyak mentah tadi malam di Amerika menguat 2,6 persen di US$ 52,83 per barel.
Kenaikan harga minyak tersebut menyusul tercapainya kesepakatan pengurangan produksi negara non-OPEC pada pertemuan OPEC dan non-OPEC akhir pekan lalu sebanyak 558 ribu barel per hari selama enam bulan sejak Januari 2017.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu IHSG berhasil menguat tipis 4,39 poin (0,1 persen) di 5.308,12. Pasar bergerak kurang bergairah menjelang long weekend di tengah bervariasinya pergerakan pasar saham Asia. Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp 4,1 triliun, jauh di bawah rata-rata harian November lalu yang mencapai Rp 6,3 triliun.
Penguatan IHSG akhir pekan lalu ditopang aksi beli selektif atas saham pertambangan, infrastruktur, dan aneka industri. Selama sepekan IHSG berhasil melanjutkan penguatan 1,2 persen.
Penguatan IHSG sepekan kemarin terutama ditopang redanya risiko pasar emerging market seiring naiknya mata uang emerging market terhadap dolar Amerika. Termasuk nilai tukar rupiah yang menguat 1,4 persen di Rp 13.337 dibandingkan akhir pekan sebelumnya Rp 13.524.
Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika sepekan kemarin juga kembali memicu aksi beli atas saham perbankan, infrastruktur, industri dasar, manufaktur, dan barang konsumsi yang sebelumnya tertekan akibat pelemahan rupiah.
DESTRIANITA
Berita terkait
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
3 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
4 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
6 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
6 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
6 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
6 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
10 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
12 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah
12 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.
Baca SelengkapnyaBEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini
17 hari lalu
BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.
Baca Selengkapnya