IHSG Diperkirakan Bergerak Terbatas  

Reporter

Selasa, 13 Desember 2016 08:51 WIB

Ekspresi seorang pialang saat memantau pergerakan saham IHSG pada layar monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, 8 April 2016. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Melanjutkan perdagangan pada hari ini, indeks harga saham gabungan atau IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi tapi berpeluang menguat terbatas.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, pergerakan indeks akan dibayangi pelemahan rupiah atas dolar Amerika Serikat. Adapun kenaikan harga minyak mentah berpeluang mengangkat harga saham berbasiskan komoditas energi.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.280 dan resisten di 5.330, bergerak bervariasi namun berpeluang menguat terbatas," kata David dalam pesan tertulisnya, Selasa, 13 Desember 2016.

Pasar tengah menanti pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pekan ini yang diperkirakan akan memutuskan kenaikan tingkat bunga Fed Fund Rate sebesar 25 basis poin.

Sedangkan pasar saham global tadi malam ditutup bervariasi. Indeks saham di Wall Street, Indeks DJIA menguat 0,20 persen ke level tertinggi baru di 19.796,43. Indeks S&P dan Nasdaq koreksi masing-masing 0,11 persen dan 0,59 persen di 2.256,96 dan 5.412,54. Adapun harga minyak mentah tadi malam di Amerika menguat 2,6 persen di US$ 52,83 per barel.

Kenaikan harga minyak tersebut menyusul tercapainya kesepakatan pengurangan produksi negara non-OPEC pada pertemuan OPEC dan non-OPEC akhir pekan lalu sebanyak 558 ribu barel per hari selama enam bulan sejak Januari 2017.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu IHSG berhasil menguat tipis 4,39 poin (0,1 persen) di 5.308,12. Pasar bergerak kurang bergairah menjelang long weekend di tengah bervariasinya pergerakan pasar saham Asia. Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp 4,1 triliun, jauh di bawah rata-rata harian November lalu yang mencapai Rp 6,3 triliun.

Penguatan IHSG akhir pekan lalu ditopang aksi beli selektif atas saham pertambangan, infrastruktur, dan aneka industri. Selama sepekan IHSG berhasil melanjutkan penguatan 1,2 persen.

Penguatan IHSG sepekan kemarin terutama ditopang redanya risiko pasar emerging market seiring naiknya mata uang emerging market terhadap dolar Amerika. Termasuk nilai tukar rupiah yang menguat 1,4 persen di Rp 13.337 dibandingkan akhir pekan sebelumnya Rp 13.524.

Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika sepekan kemarin juga kembali memicu aksi beli atas saham perbankan, infrastruktur, industri dasar, manufaktur, dan barang konsumsi yang sebelumnya tertekan akibat pelemahan rupiah.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya