Industri Inti Harus Sesuai Karakter Indonesia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 8 Desember 2016 23:00 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada para kalangan usaha bahwa ekonomi Indonesia dipercaya oleh para investor besar dari luar negeri. Hal tersebut diungkapkan saat memberikan sambutan pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016. istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia perlu memiliki peta jalan untuk menjadi bangsa pemenang di sektor industri manufaktur dengan fokus mengembangkan industri inti yang sesuai dengan karakter Indonesia, kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung Ridwan Djamaluddin.

"Ekonomi Indonesia memang tumbuh cukup baik, mencapai kurang lebih 5,2 persen. Demikian pula dengan indikator ekonomi lainnya. Akan tetapi, kami beranggapan itu saja tidak cukup," kata Ridwan dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Hal tersebut disampaikan terkait rencana pertemuan "Indonesianisme Summit" pada 10 Desember 2016 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Menurut Ridwan, Indonesia harus memperkuat basis industri agar dapat mengatasi deindustrialisasi dan keluar sebagai bangsa pemenang. Itulah salah satu alasan Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) menggelar Indonesianisme Summit.

Semangat Indonesianisme merupakan semangat mencintai produk Indonesia, membangun sinergi dan membentuk jejaring industri, manufaktur dan infrastuktur antara pemerintah, BUMN, korporasi swasta serta teknopreneur. "Hal ini mutlak diperlukan untuk membangun Indonesia menjadi bangsa pemenang di sektor industri manufaktur," katanya.

IA-ITB yang memiliki kompetensi dalam bidang teknologi akan terus berupaya mendorong bangsa Indonesia menjadi bangsa pemenang yang memiliki daya saing kuat, menguasai teknologi serta dapat mewujudkan ketahanan ekonomi nasional.

"Untuk menjadi bangsa pemenang tidak saja dibutuhkan adanya iklim usaha yang kondusif, tapi juga konsistensi dan sikap mental yang kuat untuk mencintai produk buatan Indonesia, penentuan skala prioritas, peningkatan kapasitas kemampuan teknis hingga pengembangan merek sendiri.

Sekjen IA-ITB Gembong Primadjaya menjelaskan dalam acara "Indonesianisme Summit", IA-ITB akan fokus mencari industri inti yang sesuai dengan karakter Indonesia. Indonesia misalnya, sangat potensial mengembangkan industri berbasis pertanian dan energi, baik untuk substitusi impor maupun berorientasi ekspor.

Indonesia juga memiliki keunggulan di bidang industri transportasi, industri berbasis budaya dan industri kreatif serta industri digital.

Kegiatan acara itu akan diisi dengan forum diskusi, pameran karya korporasi swasta, BUMN dan teknopreneur yang sejalan dengan semangat Indonesianisme. Termasuk sesi pendatanganan kontrak dan kisah sukses korporasi yang telah menjadi pemenang di sektor industri.

"Indonesia Summit" merupakan puncak dari bentuk kepedulian IA ITB yang dilakukan sepanjang 2016 dalam mencapai harapan menjadi bangsa pemenang. Bermula pada bulan Mei 2016 dengan mengambil momentum Hari Kebangkitan Nasional, IA ITB telah menggelar Dialog Peradaban bertema "Bersatu Menjadi Bangsa Pemenang".

ANTARA

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya