TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas berbelanja online ternyata tidak didominasi oleh konsumen wanita saja. Sebuah survei konsumen belanja online baru saja dilakukan oleh Shopback, layanan uang kembali atau cashback, kepada 2.734 responden di Indonesia.
"Ternyata pria itu lebih banyak belanja online dibanding wanita," kata Indra Yonathan Country Manager Shopback Indonesia di Asia Tale Jakarta, Selasa 6 Desember 2016. Survei Shopback ini menyatakan bahwa konsumen pria memiliki porsi sebesar 53,4 persen sebagai pelaku belanja online. Sedangkan konsumen wanita hanya sebanyak 46,6 persen.
Survei belanja online juga ternyata di dominasi oleh konsumen berusia 19 hingga 30 tahun. "Jumlah konsumen usia ini mencapai lebih dari 50 persen," kata Yonathan.
Konsumen belanja online ini mengaku melakukan transaksi online karena tawaran promosi yang menarik yang ditawarkan pada konsumen. Sebanyak 55,3 konsumen mengklaim promo menarik menjadi alasan utama keikut sertaan mereka di kegiatan belanja online.
Konsumen menyatakan kualitas pengiriman yang belum baik menjadi salah satu halangan yang dihadapi saat berbelanja online. "Walau begitu konsumen mengaku tetap puas berbelanja online. Bahkan konsumen tidak kapok dan menyatakan akan berbelanja kembali," kata dia.
Survei Shopback juga menyatakan bahwa 39,8 persen konsumen menyatakan bahwa brand ambassador tidak mempengaruhi keputusan mereka untuk berbelanja. Program promosi menjadi alasan utama dan terutama bagi konsumen untuk berbelanja online dan kembali lagi.
Selain itu kemudahan pembayaran dan bebas biaya pengiriman menjadi dua alasan konsumen melakukan transaksi secara berulang. Kemudahan mengakses lewat ponsel pintar juga jadi alasan kunjungan belanja online pada Harbolnas.
Survei juga mencatat bahwa para konsumen pengguna Harbolnas ternyata didominasi oleh karyawan dengan angka 58,5 persen.
