Kemenperin Fasilitasi Pendidikan Vokasi Industri Perawatan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 5 Desember 2016 23:00 WIB

Produsen penerbangan Tiongkok, Xi'an Aircraft Industrial Corporation (XAC) meembangun H-6 dibawah lisensi Uni Soviet, pada akhir era 1950-an. Awalnya, H-6 merupakan bomber konvensional yang membawa bom jatuh, kemudian Tiongkok mengembangkan menjadi beberapa varian. Pembangun H-6 diperkirakan selesai pada 1968, dan satelit mata-mata Amerika Serikat mendapatkan foto bahwa Tiongkok mengadakan latihan H-6 pada Agustus 1971. janes.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian bersama asosiasi industri penerbangan akan memfasilitasi kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) di bidang perawatan dan perbaikan pesawat (maintenance, repair, and overhaul/MRO).

"Saat ini, sekolah-sekolah teknisi penerbangan di Indonesia hanya menghasilkan 200 tenaga ahli per tahun, sedangkan kebutuhannya mencapai 1.000 orang per tahun," kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 4 Desember 2016.

Indonesia diperkirakan butuh sebanyak 12-15 ribu tenaga ahli MRO hingga 15 tahun ke depan.

Menurut Putu, Kemenperin akan memfasilitasi peningkatan kompetensi SDM kedirgantaraan nasional melalui kerja sama dengan perguruan tinggi dan pelaku industri untuk melaksanakan pendidikan kejuruan yang memenuhi standar nasional maupun international.

"Ke depannya, kami aktif terlibat di dalam kegiatan pendidikan vokasi untuk mendorong pengembangan industri penerbangan Indonesia khususnya di sektor MRO," tuturnya.

Upaya peningkatan SDM tersebut, seiring dengan potensi bisnis industri MRO di Indonesia yang saat ini mencapai 920 juta dolar AS dan akan naik menjadi 2 miliar dolar AS dalam empat tahun ke depan.

Putu menyampaikan, sejak peraturan pemerintah tentang industri jasa penerbangan di Indonesia mulai dilonggarkan pada tahun 2000, pertumbuhan jasa penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri penerbangan dalam negeri terus berkembang dan mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

Hal ini diindikasikan dengan kenaikan jumlah lalu lintas udara, baik penumpang maupun untuk arus barang.

"Pertumbuhan jumlah penumpang udara domestik meningkat rata-rata 15 persen per tahun selama 10 tahun terakhir," ujar Airlangga.

Sedangkan, jumlah penumpang udara internasional naik sekitar delapan persen dan Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di Asia dalam pembelian pesawat udara setelah China dan India.

Ketua Asosiasi Perawatan Pesawat Indonesia atau Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) Richard Budihadianto menyampaikan, kemajuan bisnis MRO perlu didukung ketersediaan SDM andal dan kompeten.

Hal tersebut dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan institusi pendidikan seperti politeknik dan universitas melalui program beasiswa atau pinjaman dana pendidikan.

"Selain itu juga membangun sarana yang cukup untuk menampung tenaga ahli yang dididik sesuai dengan kompetensi menjadi teknisi pesawat yang andal," ungkapnya.

Richard menambahkan, IAMSA yang saat ini memiliki 30 anggota membutuhkan sebanyak 1.000 lulusan teknisi perawatan pesawat setiap tahun.



"Untuk itu, kami menyarankan, kalau mau bersaing secara internasional, lulusan kita harus tingkat D3," ujarnya.

Richard menilai, lulusan D3 akan lebih mudah menyerap pelatihan yang diberikan oleh perusahaan penerbangan yang menggunakan teknologi tinggi.


"Bagi mereka yang lulus SMK bidang penerbangan dapat melanjutkan sekolahnya hingga D3 agar dapat menjadi tenaga kerja yang mampu bersaing di dunia penerbangan internasional," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

53 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

11 Maret 2024

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

9 Maret 2024

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

9 Maret 2024

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

8 Maret 2024

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya