TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang properti PT Metropolitan Land Tbk (Metland) mencatat kenaikan presale rumah (landed residential) kelas menengah atas. Program amnesti pajak menjadi salah satu sebabnya.
Direktur Keuangan PT Metropolitan Land Tbk Olivia Surodio mengatakan kenaikan penjualan mulai terasa pada Agustus 2016. "Penjualannya meningkat hingga tiga kali lipat month to month," kata dia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 5 Desember 2016.
Olivia mengatakan siklus kenaikan penjualan biasanya terjadi pada November dan Desember. Penjualannya melompat pada Agustus seusai pemerintah mengeluarkan beberapa stimulus. "Stimulus tersebut antara lain program amnesti pajak, LTV, dan penurunan suku bunga," katanya.
Stimulus tersebut tidak berpengaruh terhadap proyek menengah dan menengah ke bawah. Penjualannya, kata Olivia, hampir sama. "Secara total, presale tercatat naik dua kali lipat month to month," kata dia.
Olivia optimistis penjualan pada Desember akan lebih bagus lagi. Ia juga yakin target penjualan yang dipatok Rp 1,35 triliun bisa tercapai.
Hingga Oktober 2016, pendapatan perseroan versi marketing sale mencapai sekitar Rp 1,3 triliun. Penjualan properti menyumbang Rp 838,6 miliar atau 91,6 persen dari budget 2016 yang sebesar Rp 915 miliar. Sedangkan pendapatan berulang mencapai Rp 373 miliar atau 93,2 persen dari budget 2016 sebesar Rp 400 miliar.
Jumlah tersebut belum termasuk hasil joint venture dengan perusahaan Singapura, Ascendas. Metland mendapatkan Rp 195 miliar hasil penjualan lahan di Metland Cyber City, Tangerang.
