Industri Penerbangan RI Nomor 2 Dunia Setelah Cina  

Reporter

Jumat, 2 Desember 2016 23:02 WIB

Pengunjung memadati pameran Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2016 di Jakarta Convention Center, Jakarta, 29 April 2016. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan industri penerbangan Indonesia saat ini menjadi nomor dua dunia setelah Cina. Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Perawatan Pesawat Indonesia atau Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) Richard Budihadianto.

"Cina memang paling cepat, kedua Indonesia, dan ketiga India," kata Richard setelah bertemu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016.

Menurut Richard, pertumbuhan tersebut diukur dari pemesanan pesawat ketiga negara itu setiap tahun dan peningkatan nilai bisnis penerbangannya.

Dari sisi nilai bisnis, kata Richard, industri perawatan pesawat di Indonesia saat ini mencapai US$ 1 miliar dan akan tumbuh sekitar 10 persen dalam lima tahun ke depan.

Sementara itu, Cina diprediksi akan tumbuh 11 persen, sedangkan India akan tumbuh di angka sekitar 10 persen.

"Kalau yang lainnya itu di bawah 5 sampai 6 persen. Kalau di ASEAN, kitalah yang paling tinggi," ujar Richard.

Ia menambahkan, terdapat beberapa hal yang mendukung industri penerbangan di Indonesia tumbuh pesat, yakni pertambahan jumlah penumpang, pertumbuhan ekonomi, populasi, dan letak geografisnya.

Jika dilihat dari populasi, Indonesia memiliki penduduk hampir 200 juta jiwa, sehingga pasar untuk industri ini sangat besar.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tinggi jika dibandingkan dengan negara lain di dunia.

"Kalau dari sisi geografisnya, Indonesia tentu sangat membutuhkan air transportation. Inilah hal-hal yang berpotensi mendorong pertumbuhan industri penerbangan kita," ujar Richard.

Untuk itu, menurut dia, IAMSA bersama pemerintah tengah mempersiapkan berbagai hal guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri perawatan pesawat, sehingga mendukung industri penerbangan itu sendiri.

"Kami sedang menyiapkan bersama pemerintah, ada aerospace park dan pendidikan vokasi bidang penerbangan," tutur Richard.

ANTARA


Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

32 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

47 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

49 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

49 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

50 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya