TEMPO.CO, Jakarta - Airbus mengumumkan pengurangan lebih dari 1.100 pekerja di Eropa dan menutup salah satu pabriknya di wilayah Paris sebagai bagian dari program restrukturisasi yang sedang dijalankan perusahaan.

Menurut pengumuman perusahaan pada Selasa, 29 November 2016, sebanyak 640 pekerjaan akan hilang di Prancis, sebagian besar dalam operasi di Suresnes, dekat Paris, tempat sebuah fasilitas riset akan ditutup.

Sebanyak 429 pekerjaan lain akan ditiadakan di sejumlah fasilitas di Jerman, termasuk Hamburg, Bremen, Ulm, dan Ottobrunn, dekat Muenchen. "Airbus Group menghadapi pengurangan tenaga kerja sekitar 136 ribu untuk maksimal 1.164 posisi," katanya dalam satu pernyataan yang dikutip kantor berita AFP.

Serikat pekerja menuduh Airbus mengikuti "logika finansial" dalam mengurangi pekerjaan ketika pesanan mereka mencapai hampir satu triliun euro, setara dengan delapan sampai 10 tahun produksi.

Airbus kesulitan, sehingga membuat mereka mencari peluang untuk memangkas biaya.

Divisi helikopternya terdampak pasar yang lemah, perusahaan harus menyisihkan bekal hampir dua miliar euro untuk menutupi biaya model militer A400M, dan A380 lamban lepas landas secara komersial.

Proyek restrukturisasinya, yang disebut Gemini, ditujukan untuk menggabungkan divisi pesawat komersial perusahaan ke entitas baru yang dinamai Airbus Group pada musim panas 2017.

ANTARA