Penguatan Rupiah Jadi Katalis Positif IHSG

Reporter

Selasa, 29 November 2016 08:07 WIB

Pengunjung galeri BEI berbincang dengan latar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 13 November 2015. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi berpeluang menguat atau rebound terbatas.

Penguatan itu menyusul peluang penguatan rupiah terhadap Dolar Amerika. Saham sektoral yang sensitif suku bunga (interest rate) seperti perbankan yang sudah koreksi berpeluang menguat.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support 5.090 dan resisten di 5.130 cenderung rebound," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya Selasa, 29 November 2016.

Penguatan rupiah terhadap dolar AS 0,76 persen di Rp 13.467 kemarin berhasil mengurangi risiko pasar, di tengah masih derasnya arus dana asing keluar dari pasar saham. Tekanan jual masih mendominasi perdagangan kemarin, terutama melanda saham perbankan, properti dan konsumsi. Kemarin penjualan bersih asing mencapai Rp 829,80 miliar.

Namun aksi beli selektif terhadap sejumlah saham unggulan seperti saham Astra International Tbk (ASII), saham Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan sejumlah saham tambang logam berhasil mengurangi koreksi IHSG yang akhirnya tutup koreksi terbatas 7,53 poin (0,15 persen) di 5.114,57.

Sementara pasar saham global tadi malam terkoreksi dilanda aksi ambil untung dan pasar mulai mengantisipasi resiko atas kebijakan ekonomi Trump. Indeks saham di Uni Eropa, Eurostoxx, koreksi 1 persen di 3.016,80. "Di Wall Street, indeks saham utama terkoreksi dari level tertingginya setelah menguat selama empat hari pedagangan berturut-turut," tutur David.

Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,28 persen dan 0,53 persen di 19.097,90 dan 2.201,72. Meski demikian, harga minyak mentah tadi malam naik 1,8 persen di US$ 46,92 per barel menyusul spekulasi kesepakatan pengurangan produksi menjelang pertemuan OPEC 30 November ini.

Menurut David, koreksi di pasar saham global menyusul spekulasi pasar kenaikan harga saham sudah tinggi, yang dipicu sentimen kemenangan Trump sebagai presiden AS dan kebijakan meningkatkan belanja pemerintah sudah terlalu berlebihan.

Adapun yield obligasi AS 10 tahun turun 4 basis poin ke 2,31 persen dan dolar AS terkoreksi ke level terendah dalam sepekan. Sedangkan harga emas kembali naik 1,2 persen di US$ 1195,80 per t.oz.

DESTRIANITA K

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

24 hari lalu

Setelah Anjlok Kemarin, IHSG Kini Menguat di Level 7,226,9

Setelah turun dalam kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berhasil menguat di sesi pertama hari ini. IHSG menutup sesi di level 7,226,9 atau naik 0.83 persen.

Baca Selengkapnya