Dirjen Pajak Minta Maaf ke DPR Soal OTT oleh KPK  

Senin, 28 November 2016 18:27 WIB

Ken Dwijugiasteadi, Direktur Jenderal Pajak. pajak.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugesteadi menyampaikan permohonan maaf terkait dengan penangkapan salah satu pegawai Ditjen Pajak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pegawai itu adalah Handang Soekarno yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada pekan lalu.

"Pertama-tama, saya mohon maaf atas kejadian OTT yang dilakukan KPK," tutur Ken dalam rapat yang diselenggarakan bersama Komisi Keuangan di ruang rapat Komisi Keuangan, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 28 November 2016.

Kemudian, Ken menjelaskan tentang kronologi tertangkapnya Handang. Awalnya, Handang ditangkap dengan bukti OTT sebesar Rp 1,9 miliar pada 21 November 2016. Satu hari setelahnya, penyidik KPK melakukan penggeledahan di tempat kerja Handang yang berada di lantai 12 Gedung Direktorat Jenderal Pajak, diikuti dengan penyitaan dokumen di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) 26.

Lalu, hari ini, kata Ken, pegawai KPP 26 sedang dimintai keterangan oleh KPK. “Pada 1 Desember nanti, mereka juga akan dimintai keterangan," tuturnya.

Atas penangkapan OTT itu, Handang ditetapkan sebagai tersangka pada 22 November 2016. Baru pada 24 November 2016, Ditjen Pajak mengeluarkan keputusan pemberhentian sementara terhadap Handang.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang ikut dalam rapat tersebut juga menyampaikan permohonan maaf karena momen OTT itu bertepatan dengan komitmen pemerintah dalam menggalakkan program pengampunan pajak atau tax amnesty.

"Tentu dengan adanya kejadian ini membuat kita agar melakukan reformasi dan memperbaiki lagi sehingga kita lebih bisa memberikan tanggung jawab kepada masyarakat," kata Sri.

Sebelumnya, Handang merupakan Kepala Subdirektorat Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum pada Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Ia ditangkap KPK setelah menerima uang suap US$ 148.500 atau sekitar Rp 1,9 miliar. Uang itu ia terima dari pengusaha bernama Rajesh Rajamohanan Nair (RRN) yang menjabat Country Director PT EK Prima (PT EKP) Ekspor Indonesia.

Duit tersebut diduga sebagai sogokan atas sejumlah permasalahan pajak yang dihadapi PT EKP, seperti surat tagihan pajak (STP) yang bernilai sekitar Rp 78 miliar. Kini, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan KPK.

DESTRIANITA

Berita terkait

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

15 jam lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

1 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

2 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

3 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

5 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

10 hari lalu

KPK Sebut Kasus Dugaan Penerimaan Gratifikasi oleh Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur Masih Penyelidikan

KPK masih melakukan penyelidikan terhadap KPP Madya Jakarta Timur Wahono Saputro untuk kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

10 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya