Menteri Budi Sumadi Ajak PTN Dirikan Sekolah Vokasi Maritim

Reporter

Kamis, 17 November 2016 23:02 WIB

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak kalangan perguruan tinggi negeri (PTN) yang ada di berbagai daerah untuk mendirikan sekolah vokasi maritim.

"Lapangan kerja di Indonesia selama ini sangat sedikit, sementara di dunia internasional profesi (di bidang, red.) kelautan banyak dibutuhkan," katanya di Semarang, Jateng, Kamis (17 November 2016).

Hal itu diungkapkannya usai membuka "1st International Conference on Maritime Education and Training (ICMET) 2016" yang diprakarsai Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.

Budi menyebutkan Filipina bisa mempekerjakan pelaut sampai 400-500 ribu orang, namun di Indonesia masih kurang dari 100 ribu pelaut, padahal jumlah penduduk Indonesia lebih banyak.

"Angkatan kerja di Indonesia banyak yang belum bekerja, banyak juga yang putus sekolah di bawah SMA. Namun, kebutuhan kerja ada. Makanya, kami mendirikan sekolah vokasi," ujarnya.

Menurut dia, setidaknya ada dua model sekolah vokasi, yakni model pertama yang didirikan di bawah naungan sekolah kemaritiman di bawah Kementerian Perhubungan, seperti PIP Semarang.

Kedua, kata dia, dengan mengajak kerja sama universitas-universitas, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Diponegoro (Undip), dan universitas lainnya.

"Kalau di Yogyakarta, ya, nanti bekerja sama dengan UGM, di Semarang dengan Undip, di Solo dengan Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Surabaya dengan Universitas Airlangga," tuturnya.

Pendidikan yang ditempuh, lanjut dia, cukup dua minggu sampai satu bulan namun sudah bisa mencetak pelaut yang produktif untuk "job" (bagian kerja) tertentu di bidang kelautan.

Ia juga meminta pemerintah daerah ikut mendorong siswa-siswa di daerahnya untuk bisa disekolahkan di sekolah vokasi maritim itu agar sekaligus bisa membantu menyerap tenaga kerja.

Lulusan-lulusan pelaut yang nantinya dihasilkan dari sekolah-sekolah vokasi itu bisa menghasilkan devisa yang besar bagi negara dengan besarnya penghasilan yang mereka dapatkan.

"Memang pekerjaan besar (bagi Kemenhub, red.). Di satu sisi, bagaimana mengatur agar bisnis dan pelayanan transportasi harus bagus, namun juga bisa mengangkat kejayaan di bidang maritim," tambahnya.

Budi menargetkan setiap tahunnya ada 500 ribu lulusan sekolah-sekolah vokasi kemaritiman itu dan mereka sudah bisa langsung bekerja dengan sejumlah kompetensi yang didapatkannya.

Saat ini, kata dia, sudah ada 20 lembaga pendidikan kelautan di bawah Kemenhub yang membuka sekolah vokasi, dan diharapkan semakin bertambah seiring kerja sama dengan universitas.

"Maunya semakin tambah dengan kerja sama universitas-universitas itu. Ya, jadi 30-40 sekolah vokasi. Makanya, kami juga minta pemda dan universitas untuk mencarikan siswanya," tegas Menhub.


BISNIS.COM

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

12 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

12 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

13 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

15 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

Kapal tersebut diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sedangkan selama arus balik, truk 3 sumbu untuk sementara tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

15 hari lalu

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Salah satu instruksinya yakni mempercepat dikeluarkannya Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal.

Baca Selengkapnya

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

15 hari lalu

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

AirNav Indonesia diminta untuk mengoptimalkan runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Diduga karena Sopir Mengantuk

20 hari lalu

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Diduga karena Sopir Mengantuk

Kecelakaan di ruas Tol Jakarta-Cikampek selama arus mudik lebaran diduga karena sopir mengantuk.

Baca Selengkapnya