TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 16 November 2016 ditutup menguat karena investor kembali aktif mengambil posisi beli setelah pada hari sebelumnya Selasa 15 November 2016 harga-harga terkoreksi.
IHSG BEI ditutup menguat 106,96 poin atau 2,10 persen menjadi 5.185,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 20,984 poin (2,47 persen) menjadi 870,05.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bahwa IHSG mengalami "rebound" (kembali menguat setelah tertekan) didorong oleh investor domestik yang cukup aktif masuk ke pasar untuk melakukan akumulasi saham.
"Saham sektor pertambangan memimpin penguatan indeks pada hari ini (16 November 2016)," katanya.
Sementara itu, lanjut dia, investor asing masih terus melakukan aksi jual. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp369,766 miliar pada Rabu (16 November 2016) ini.
Secara teknikal, lanjut dia, penguatan IHSG terlihat kuat meninggalkan area jenuh jual. Sehingga diperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan berikutnya dengan bergerak di kisaran 5.180-5.278 poin.
Sementara Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan bahwa sebagian investor masih mengambil posisi jangka pendek di tengah pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang bervariasi.
"IHSG menguat, namun indeks Hang Seng memberi sinyal negatif," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 354.584 kali transaksi dengan total saham yang diperdagangkan 11,154 miliar lembar saham senilai Rp9,696 triliun.
Di bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong melemah 43,38 poin (0,19 persen) ke level 22.280,53, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo naik 194,06 poin (1,10 persen) ke level 17.862,21, dan Straits Times Singapura melemah 3,56 poin (0,13 persen) posisi 2.793,99.
ANTARA
Berita terkait
BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
7 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
13 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
44 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal
7 Oktober 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.
Baca Selengkapnya