Indeks BEI Naik 106,96 Poin

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 16 November 2016 23:03 WIB

Harga saham PT Paramita Bangun Sarana Tbk dan PT Aneka Gas Industri Tbk melesat usai resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 28 September 2016. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu, 16 November 2016 ditutup menguat karena investor kembali aktif mengambil posisi beli setelah pada hari sebelumnya Selasa 15 November 2016 harga-harga terkoreksi.

IHSG BEI ditutup menguat 106,96 poin atau 2,10 persen menjadi 5.185,46. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 20,984 poin (2,47 persen) menjadi 870,05.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan bahwa IHSG mengalami "rebound" (kembali menguat setelah tertekan) didorong oleh investor domestik yang cukup aktif masuk ke pasar untuk melakukan akumulasi saham.

"Saham sektor pertambangan memimpin penguatan indeks pada hari ini (16 November 2016)," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, investor asing masih terus melakukan aksi jual. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp369,766 miliar pada Rabu (16 November 2016) ini.

Secara teknikal, lanjut dia, penguatan IHSG terlihat kuat meninggalkan area jenuh jual. Sehingga diperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan berikutnya dengan bergerak di kisaran 5.180-5.278 poin.

Sementara Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo mengatakan bahwa sebagian investor masih mengambil posisi jangka pendek di tengah pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang bervariasi.

"IHSG menguat, namun indeks Hang Seng memberi sinyal negatif," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 354.584 kali transaksi dengan total saham yang diperdagangkan 11,154 miliar lembar saham senilai Rp9,696 triliun.

Di bursa regional, indeks Hang Seng bursa Hong Kong melemah 43,38 poin (0,19 persen) ke level 22.280,53, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo naik 194,06 poin (1,10 persen) ke level 17.862,21, dan Straits Times Singapura melemah 3,56 poin (0,13 persen) posisi 2.793,99.

ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

7 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya