Solar Bercampur Air Tersebar di 36 Pompa Bensin

Reporter

Rabu, 16 November 2016 20:10 WIB

Truk tangki solar yang disegel di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Jalan Juanda, Sukmajaya, Depok, 15 November 2016. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan solar yang bercampur air tersebar di 36 pompa bensin. Angka ini berdasarkan data yang diperoleh Pertamina hingga Sabtu, 12 November 2016.

Menurut Bambang, jika per stasiun terdapat 8 kiloliter solar, solar yang sudah tercampur air mencapai 288 kl. Adapun Pertamina menduga ada sekitar 3.500 kl biodiesel dari kapal pemasok yang bercampur dengan air.

Baca: Polisi Pastikan Ada Air dalam Solar di SPBU Depok

Pertamina mengaku sudah menarik solar campuran tersebut dari peredaran sejak Ahad lalu. Perusahaan terpaksa memasok solar tanpa campuran biodiesel hingga hari ini. Bambang belum memastikan kapan penguraian air dalam biodiesel bisa dimulai. "Ini (depot Plumpang) masih dalam penyelidikan Polisi," ujar Bambang saat dihubungi, Rabu, 16 November 2016.

Bambang menduga tercampurnya air dalam solar terjadi saat bahan baku solar, fatty acid methyl ester (FAME/biodiesel), dikirim oleh pemasok menggunakan kapal. Tempat penyimpanan biodiesel di kapal tersebutlah yang dianggap Bambang mengandung air.

"Itu disebabkan suplai fame melalui kapal supplier yang tercampur air. Air dengan FAME itu tidak terpisah, tapi emulsi," kata Bambang.

Baca: Solar Bercampur Air, SPBU di Depok Ini Ditutup Sementara

Pada Jumat malam, 11 November 2016, ratusan kendaraan mogok setelah mengisi solar di SPBU di Pertamina di Plumpang dan Depok. Setelah diperiksa, rupanya biosolar yang dibeli konsumen tercemar air.

Hingga kini, Pertamina masih menunggu hasil penyelidikan dan pemeriksaan oleh polisi dan tim Pertamina bersama Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menentukan sikap terkait dengan kasus tercampurnya biosolar dengan air di sejumlah SPBU di Jabodetabek.

"Kami belum bisa memastikan sanksi seperti apa dan apa tindakan selanjutnya karena menunggu hasil pemeriksaan polisi untuk melihat sumber masalahnya," tutur Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Wianda Pusponegoro di kantornya, Rabu, 16 November.

Penyelidikan, kata dia, dimulai hari ini di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara. "Tim sudah menuju ke sana, mudah-mudahan hasilnya bisa segera diketahui."

PRAGA UTAMA | ROBBY IRFANY


Berita terkait

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

11 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

35 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

38 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

39 hari lalu

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

Setelah BBM jenis premium ditarik dari peredaran, maka Pertalite menjadi pilihan masyarakat. Namun, kini pemerintah akan batasi pada 2024.

Baca Selengkapnya

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

40 hari lalu

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

Polda Kalsel telah menaikkan penanganan kasus penipuan investasi BBM solar ini ke tahap penydikan. Namun belum ada penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

46 hari lalu

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

Berita terkini: Profil maskapai baru BBN Airlines Indonesia, insiden pilot tertidur di pesawat selain Batik Air.

Baca Selengkapnya

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

46 hari lalu

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

Konsumsi Pertalite tahun lalu di bawah kuota, dan tahun ini jatah BBM bersubsidi ini turun jadi 31, juta kiloliter. Kuota solar naik jadi 19 juta KL.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

46 hari lalu

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

Pemerintah telah menyiapkan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi, termasuk pertalite dan solar, yang akan berlaku tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

47 hari lalu

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

Menteri Energi Arifin Tasrif menyatakan pembatasan akan berlaku bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

Baca Selengkapnya

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

47 hari lalu

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.

Baca Selengkapnya