TEMPO.CO, Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka menguat di level 5.112,49.
Pada pukul 09.15 WIB, berdasarkan pantauan di RTI Business, indeks menguat 50,82 poin atau 1 persen ke level 5.129,32.
Pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak fluktuatif. Namun, di akhir sesi II, IHSG kembali koreksi 37,23 poin (0,73 persen) di 5.078,50.
Dari 538 saham yang diperdagangkan di bursa efek, sebanyak 162 saham menguat, 25 saham melemah, 68 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan.
Baca: Yu Djum, Ratu Gudeg Yogya, Telah Tiada
Dari indeks sektoral di bursa, 10 sektor kompak menguat dengan kenaikan terbesar sektor aneka industri, yang naik 2 persen, disusul sektor infrastruktur yang menguat 1,8 persen.
Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, kenaikan IHSG hari ini ditopang oleh meredanya risiko pasar di emerging market dengan dukungan penguatan harga minyak dan turunnya yield obligasi.
Adapun tadi malam, pasar saham global bergerak di teritori positif dengan dukungan meredanya tekanan jual di pasar obligasi dan naiknya harga minyak mentah di AS. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,3 persen dan 0,7 persen di 18.923,06 dan 2.180,39. Adapun indeks Nasdaq naik hingga 1 persen di 5.275,62.
Simak: Sri Mulyani: Indonesia Harus Siap dengan Kebijakan AS
Harga minyak mentah tadi malam di AS naik 5,6 persen di US$ 45,76 per barel dipicu optimisme menjelang pertemuan OPEC pada akhir November ini, yang akan memotong produksi minyak. Indeks saham di zona euro, Eurostoxx, naik 0,3 persen di 3 049,72. Yield obligasi AS tenor 10 tahun tadi malam turun dari level tertingginya ke 2,23 persen.
“IHSG hari ini diperkirakan berpeluang naik dengan dukungan penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS dan kenaikan harga minyak mentah,” kata David.
David memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang support di 5.040 dan resistan di 5.170 berpeluang menguat.
Berita lainnya: Telkom Raih Penghargaan di CG Conference
Dari kawasan Asia, indeks bergerak bervariasi. Indeks Shanghai Cina melemah 0,06 persen ke level 3.205,06. Adapun indeks Nikkei Jepang menguat 1,04 persen ke level 17.851,66. Selain itu, indeks Hang Seng Hong Kong dan Strait Times Singapura juga menguat masing-masing 0,42 persen dan 0,21 persen ke level 22.418,74 dan 2.803,43.
DESTRIANITA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
2 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
5 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
9 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
10 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
12 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
12 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
12 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
13 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
16 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
18 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya