LPS: Simpanan di Bank Turun, Jumlah Rekening Meningkat

Reporter

Senin, 14 November 2016 17:43 WIB

Lembaga Penjamin Simpanan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan mencatat, simpanan di bank umum per September 2016, sedikit mengalami penurunan sebesar Rp 8,4 triliun atau 0,18 persen (mom). Dengan demikian, total simpanan saat ini menjadi sebesar Rp 4.669,9 triliun. Namun, total rekening simpanan bertumbuh 1,54 persen atau tumbuh 2.882.659 rekening, dari 187.238.920 rekening (Agustus 2016) menjadi 190.121.579 rekening.

"Jenis simpanan yang jumlah rekeningnya mengalami kenaikan paling tinggi adalah tabungan," kata sekretaris LPS, Samsu Adi Nugroho, melalui siaran tertulisnya, Senin, 14 November 2016.

Rekening tabungan meningkat 1,62 persen dari 180.246.604 rekening pada Agustus 2016, menjadi 183.175.226 rekening pada September 2016. Nominal simpanan dari tabungan juga mengalami kenaikan sebesar 0,44 persen dari Rp. 1.426,9 triliun di Agustus 2016 menjadi Rp. 1.433,12 triliundi September 2016.

Untuk simpanan dengan nilai saldo sampai dengan Rp 2 miliar, jumlah rekeningnya meningkat sebesar 1,54 persen (mom), dari 187.008.104 rekening (Agustus 2016) menjadi 189.894.631 rekening (September 2016). Sementara jumlah nominal simpanannya menurun sebesar 0,64 persen (mom), dari Rp 2.073,84 triliun (Agustus 2016), menjadi Rp 2.060,5 triliun (September 2016).

Baca: BI Luncurkan Fintech Office

LPS mencatat, untuk simpanan dengan nilai saldo di atas Rp 2 miliar, jumlah rekeningnya turun 1,68 persen (mom), dari 230.816 rekening (Agustus 2016) menjadi 226.948 rekening (September 2016). Tapi, jumlah nominal simpanannya tetap naik sebesar 0,19 persen (mom), dari Rp 2.604,45 triliun (Agustus 2016) menjadi Rp 2.609,41 triliun (September 2016).

Berdasarkan jenis mata uang, jumlah rekening simpanan dalam rupiah meningkat. "Sedangkan jumlah rekening dalam valuta asing menurun," ujar Samsu. Hal tersebut berbanding terbalik dengan nominal simpanannya. Untuk nominal simpanan dalam rupiah menurun, sementara dalam valas meningkat dari bulan sebelumnya.

Di sisi lain, peningkatan jumlah rekenin simpanan dalam rupiah sebesar 1,55 persen (mom), dari 186.168.335 rekening pada Agustus 2016, menjadi 189.056.578 rekening per akhir September 2016. Untuk jumlah rekening simpanan dalam valas turun tipis, jumlahnya dari 1.070.585 rekening per Juli 2016, kemudian menjadi 1.065.001 rekening di akhir September 2016.

Dilihat dari nominalnya, simpanan dalam rupiah turun 0,68 persen (mom) dari sebesar Rp 3.999,9 triliun (Agustus 2016) menjadi Rp 3.972,6 triliun (September 2016). Simpanan dalam valas bertumbuh sebesar 2,79 persen (mom), dari sebesar Rp 678,4 triliun (Agustus 2016) menjadi Rp 697,33 triliun (September 2016).

Simak: Donald Trump Jadi Presiden, Eksportir Garmen Resah

Saat ini, bank umum peserta penjaminan per September 2016 berjumlah 118 bank. Terdiri dari 105 bank umum konvensional, dan 13 bank umum syariah. Bank umum konvensional, terdiri dari 4 bank pemerintah, 26 bank pemerintah daerah, 66 bank umum swasta nasional dan 10 kantor cabang bank asing.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

7 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

16 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

16 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

19 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

27 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

29 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

32 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

32 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

34 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya