Ini Alasan Perbankan Syariah Tak Tawarkan Saham ke Publik

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 12 November 2016 17:23 WIB

Ilustrasi perbankan Syariah. muslimdaily.net

TEMPO.CO, Bogor - Saat ini baru ada satu perusahaan perbankan syariah yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), yakni PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS).

Menurut Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan dan Perijinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman, sedikitnya perbankan syariah yang melakukan IPO karena kecenderungan mereka untuk mencari investor strategis ketimbang melepas sebagian asetnya ke publik.

“Kalau dari rencana bisnis mereka tahun lalu, sampai saat ini belum ada yang menyatakan minat untuk IPO, karena kecenderungan mencari investor strategis utk mendukung permodalan. Yang disampaikan ke kami belum ada,” ujar Deden Firman saat memberikan pemaparan dalam lokakarya wartawan keuangan di Hotel Aston Bogor, Sabtu, 12 November 2016.

Menurut Deden, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perbankan syariah dalam rangka peningkatan modal dan aset mereka. Selain menggandeng mitra strategis, melakukan penawaran saham ke publik atau IPO, serta penambahan modal dari pemegang saham pengendali atau PSP.

Adapun PT Bank Panin Syariah Tbk yang telah listing di bursa hasilnya seperti permodalan yang diperoleh dari mitra strategis, karena Dubai Islamic Bank masuk sampai 39,49 persen, dan sebesar 51 persennya dikuasai oleh induknya, yakni PT Bank Panin Tbk. “Karena saham yang beredar di publik minim, sehingga kurang likuid,” ucap Deden.

Selain peningkatan modal, mengikuti amanat UU nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, maka pada 2023 seluruh UUS harus menjadi Bank Umum Syariah atau BUS. Untuk itu bank konvensional yang memiliki UUS memiliki tiga pilihan, yang pertama memisahkan diri dari induknya, kedua melakukan konversi menjadi BUS, dan ketiga menjual aset syariahnya kepada BUS.

Adapun kendala spin off menurut Deden dapat membuat modal induk menjadi tergerus, sehingga bisa saja yang tadinya bank BUKU (Bank Umum Kategori Usaha) II bisa turun menjadi BUKU I setelah spin off. “Sehingga layanan BUKU II akan ditiadakan setelah modalnya tergerus,” kata dia.

Meski demikian pada bulan ini OJK juga akan menerima presentasi dari perbankan syariah, karena mereka akan menyampaikan road map atau rencana bisnis mereka untuk tahun depan, mengenai kemungkinan ada rencana spin off atau pemisahan diri Unit Usaha Syariah (UUS) dari perbankan induknya. “Tentunya iya, OJK akan mendorong. Kami beberapa kali melakukan diskusi dengan UUS BPD, kemudian ada yang namanya transformasi BPD,” ujar Deden.

DESTRIANITA

Berita terkait

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

10 hari lalu

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

24 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi ke Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi yang Maju Pilkada Kota Bogor

39 hari lalu

Pesan Jokowi ke Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi yang Maju Pilkada Kota Bogor

Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah, mengaku mendapat pesan dari Jokowi soal rencananya untuk maju di Pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

42 hari lalu

Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

Ada beberapa rekomendasi tempat main bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harganya mulai dari Rp28 ribuan untuk 3 round. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

BSI Masuk Jajaran Top 10 Global Islamic Bank

44 hari lalu

BSI Masuk Jajaran Top 10 Global Islamic Bank

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI, masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar dengan harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market capitalization atau market cap perseroan menembus Rp131,47 triliun.

Baca Selengkapnya

OJK Terbitkan POJK Perbankan Syariah, Tata Kelola Syariah jadi Kewajiban

53 hari lalu

OJK Terbitkan POJK Perbankan Syariah, Tata Kelola Syariah jadi Kewajiban

OJK menerbitkan POJK Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penerapan Tata Kelola Syariah Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Baca Selengkapnya

Dukung Keuangan Syariah, OJK Dorong Spin Off Unit Usaha Syariah dan BPRS Melantai di Bursa

26 Februari 2024

Dukung Keuangan Syariah, OJK Dorong Spin Off Unit Usaha Syariah dan BPRS Melantai di Bursa

OJK ingin memperkuat keuangan syariah dengan mendorong BPRS melantai di Bursa dan spin off unit usaha syariah perbankan.

Baca Selengkapnya

Selain BTN-Mualamat, OJK Sebut Ada 3-4 Bank Syariah Lain yang Bakal Merger

21 Februari 2024

Selain BTN-Mualamat, OJK Sebut Ada 3-4 Bank Syariah Lain yang Bakal Merger

Beberapa bank syariah yang berencana merger masih dalam tahap pembicaraan pendahuluan.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

21 Februari 2024

OJK Beri Lampu Hijau Merger BTN Syariah dengan Muamalat, Aset Tembus Rp 100 T

OJK mengatakan merger bank syariah penting untuk mengembangkan industri keuangan syariah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

7 Februari 2024

OJK Tetapkan Bembi Juniar sebagai Direktur Utama Hijra Bank

Penunjukan Bembi sebagai Direktur Utama Hijra Bank oleh OJK diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis bank syariah tersebut.

Baca Selengkapnya