Kerugian Negara Rp 30 Miliar Diprediksi Dapat Dicegah
Reporter
Editor
Selasa, 15 Agustus 2006 12:54 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah optimistis bisa menghindari kerugian Rp 30 miliar dari penyelundupan yang dapat dicegah hingga akhir tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian Direktorat Jenderal Bea Cukai tahun lalu sebesar Rp 25 miliar.Menurut Direktur Jenderal Bea Cukai Anwar Suprijadi, pada semester pertama tahun ini saja, Rp 16 miliar yang bisa diselamatkan. “Dikalikan dua saja, sudah Rp 30 miliar lebih,” ujar dia di Jakarta, hari ini. Anwar menuturkan, selama semester satu kemarin terdapat 200 kasus penyelundupan. Mayoritas barang yang diselundupkan adalah tekstil dan sepatu dari Cina.Hingga akhir tahun Direktorat Bea Cukai ditargetkan setor Rp 53 triliun. Anwar mengaku pesimistis, angka itu bisa tercapai. Alasannya, tren volume impor pada semester satu menurun. Ditambah lagi, tarif bea masuk kebanyakan sangat rendah. "Bahkan sebagian besar tarif bea masuk di pelabuhan sudah 0 persen, di antaranya, mobil, barang elektronik, komoditi gula, dan lain-lain," kata dia. Ia mencontohkan, saat ini 90 persen produk telekomunikasi dan telepon seluler telah bebas bea masuk. Sedangkan, bea masuk turun hampir 40-50 persen untuk produk mobil. Namun, kata Anwar, kinerja Direktorat Jenderal Bea Cukai tak hanya dinilai dari jumlah yang disetor. Penilaian juga dilihat dari pencapaian penerimaan negara. Sebab, saat ini Direktorat sudah berubah fungsi. Jika dulu berfungsi untuk mendatangkan penerimaan negara, sekarang lebih untuk memfasilitasi perdagangan. RR ARIYANI
Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019
26 September 2019
Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019
Bea Cukai menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat menjalankan salah satu fungsinya sebagai revenue collector. Hal ini dianggap sebagai extra effort untuk mengoptimalkan penerimaan.