Sri Mulyani: Ikut Tax Amnesty Lebih Murah dari Tiket Liburan  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 9 November 2016 08:08 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi bertemu dengan para pengusaha gerai di Pacific Place Mall, Jakarta Selatan, 2 November 2016. Tempo/Angelina Anjar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau para wajib pajak yang belum mengikuti program amnesti pajak (tax amnesty) untuk segera mendaftarkan diri. Menurut dia, periode II tax amnesty ini cukup menantang karena berakhir pada 31 Desember yang jatuh pada Sabtu serta terjepit Natal dan Tahun Baru.

"Kita juga tidak memiliki kelonggaran seperti pada September, di mana tidak ada hari libur besar. Tanggal 31 biasanya bank-bank akan tutup buku, kami juga akan tutup buku. Kalau wajib pajak ikut tax amnesty pada detik terakhir, itu akan sangat sulit bagi kami," kata Sri Mulyani dalam sosialisasi amnesti pajak kepada para bankir di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Selasa, 8 November 2016.

Saat ini, menurut Sri Mulyani, Kementerian Keuangan sudah berkomunikasi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan mengenai kemungkinan ditambahkannya jam kantor perbankan untuk melayani peserta amnesti pajak pada detik terakhir. "Ini situasi akhir tahun yang sangat menantang," ujar mantan Direktur Bank Dunia tersebut.

Selain itu, menurut Sri Mulyani, sebagian besar masyarakat juga sudah memiliki tiket liburan akhir tahun. Karena itu, sebelum mereka pergi untuk menikmati liburan akhir tahun, Sri Mulyani mengimbau agar masyarakat segera mengikuti amnesti pajak. "Pasti jauh lebih murah dibandingkan dengan harga tiket liburan Anda," tuturnya.

Baca:
Sosialisasi Tax Amnesty, Sri Mulyani Singgung Gayus Tambunan
Google Bertemu Dirjen Pajak, Begini Komentar Sri Mulyani
Industri Kertas Hemat Rp13,23 Triliun Gunakan Biomassa Sawit

Sri Mulyani mengatakan jumlah tebusan dari amnesti pajak hingga saat ini masih sangat kecil. Jumlah peserta amnesti pajak pun baru mencapai sekitar 400 ribu dari 32 juta wajib pajak yang terdaftar.

"Itu kecil banget. Makanya saya kagum, jangan-jangan mayoritas wajib pajak sudah baik sehingga tidak perlu tax amnesty. Tapi, kemudian, kenapa tax ratio kita cuma 11 persen?" ujarnya.

Untuk itu, Sri Mulyani kembali mengimbau agar masyarakat memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti amnesti pajak. Sri Mulyani juga meminta para bankir yang hadir dalam sosialisasi ini untuk menjelaskan kepada karyawan dan kliennya bahwa amnesti pajak tidak hanya mengampuni wajib pajak, tapi juga Direktorat Jenderal Pajak.

ANGELINA ANJAR SAWITRI


Berita terkait

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

3 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

15 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

20 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

23 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

23 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya