Kemenhub Akan Aktifkan Kembali Jalur KA Yogyakarta-Borobudur  

Reporter

Selasa, 8 November 2016 12:22 WIB

Kereta Api Ekonomi AC Gajah Wong. Foto: kereta-api.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan berencana mengaktifkan kembali perlintasan Kereta Api (KA) Yogyakarta-Magelang yang telah berhenti beroperasi sejak 1978. "Rencana reaktivasi ini agar Candi Borobudur lebih laku," ujar Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan, dalam rilis yang diterima Selasa, 8 November 2016.

Budi Karya menjelaskan, Candi Borobudur di Jawa Tengah termasuk titik destinasi wisata yang diutamakan, selain Danau Toba di Sumatera Utara dan Mandalika di Lombok. Namun persoalan aksesibilitas transportasi menjadi suatu kendala yang dihadapi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur.

“Kami memikirkan bagaimana aksesibilitas itu dapat secara integrated tergabung dengan titik-titik daerah wisata yang ada," kata dia. Apabila nantinya ada suatu konektivitas rel, kereta api dapat langsung ke Candi Borobudur, Solo, dan Yogya dengan frekuensi yang tinggi, sehingga turis punya banyak pilihan. "Hal ini akan menjadi pusat ekonomi yang bagus. Bahkan rencananya Solo-Yogya-Borobudur akan diintegrasikan dengan Semarang yang memiliki wisata bahari."

Namun, menurut Budi, upaya reaktivasi perlintasan KA Yogyakarta-Magelang tidak mudah karena adanya bangunan-bangunan yang telah berdiri dan menjadi tempat tinggal masyarakat. Budi mengatakan jika rencana reaktivasi ini dilanjutkan akan menimbulkan persoalan finansial dan sosial yang berat di masyarakat.

Karena itu, Budi menjelaskan, akan dilakukan upaya lain dengan membangun perlintasan KA baru yang rencananya akan dimulai pada pertengahan 2018. Diharapkan pembangunan jalur KA Yogyakarta-Magelang ini selesai pada 2019. “Pembebasan tanah dua tahun, pembangunan pertengahan 2018, selesai 2019,” katanya.

Budi memperkirakan biaya yang diperlukan untuk merealisasikan pembangunan perlintasan KA sepanjang 40 kilometer ini Rp 5-6 triliun yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan swasta.

Sebenarnya pada 2009, Kemenhub telah melakukan studi kelayakan guna menghidupkan kembali jalan KA lintas Yogyakarta-Magelang. Hasil studi tersebut adalah sebagai berikut ini:

a. Sepanjang 45 kilometer spoor (km’sp) banyak yang beralih fungsi dan rusak. Sepanjang 24,6 km’sp menjadi jalan, tertimbun aspal dan tanah.
b. Sepanjang 8,5 km’sp menjadi permukiman atau pertokoan.
c. Sepanjang 11,9 km’sp berupa jalan KA yang telah rusak.
d. Sebagian besar stasiun telah beralih fungsi menjadi perkantoran atau pertokoan.
e. Jembatan perlintasan kereta api dalam kondisi rusak dan perlu pembangunan baru.

Dalam kunjungan kerja pada Senin kemarin, Menhub didampingi Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono dan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono menambahkan, nantinya jalur KA Yogyakarta-Magelang akan mengikuti jalur jalan raya yang ada. “Jalur akan mengikuti jalur jalan raya yang ada saat ini. Sekarang ini jalan provinsi akan ditingkatkan menjadi jalan nasional sehingga nanti yang dibangun dari Stasiun Sentolo ke utara (arah Magelang)," kata Prasetyo.

Selain itu, untuk lebih meningkatkan kunjungan wisata khususnya di Yogya, Solo, dan Candi Borobudur nantinya KA yang melayani rute ini akan didesain secara khusus. Sama halnya dengan stasiun yang dilalui juga akan didesain dengan mengusung budaya kearifan lokal.

ODELIA SINAGA

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

18 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

22 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

1 hari lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

4 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

5 hari lalu

Kereta Api Indonesia Angkut 15,7 Juta Ton Barang di Triwulan Pertama 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah barang yang diangkut sepanjang triwulan pertama 2024 sebanyak 15.758.465 ton.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

5 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya