Indeks Harga Saham di Asia Tertekan Sentimen Pilpres AS  

Reporter

Kamis, 3 November 2016 23:02 WIB

Capres AS dari Republik, Donald Trump (kiri) dan Capres Demokrat, Hillary Clinton, bertemu dalam debat kampanye presiden di UNLV di Las Vegas, Nevada, AS, 19 Oktober 2016. Ini merupakan debat terakhir mereka sebelum pemilihan. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham di berbagai bursa efek Asia, Kamis ini (3 November 2016), mengalami tekanan di mana-mana akibat ketidakmenentuan mengenai siapa bakal memenangkan Pemilu Amerika Serikat yang akan segera ditentukan pekan depan.

Akibat ketidakmenentuan ini para investor memindahkan portofolio modal kepada yen dan emas sebagai keamanan modalnya.

Tinggal beberapa hari lagi Pemilu Amerika Serikat 8 November, Donald Trump mendadak menyalip Hillary Clinton yang menjadi favorit pasar saham dunia.

Mantan menteri luar negeri AS ini dianggap oleh sebagian besar investor sebagai tokoh yang lebih aman dan stabil ketimbang Trump yang dianggap tidak menguntungkan mereka. Namun perkembangan terakhir yang memperlihatkan Trump memimpin jajak pendapat membuat pelaku pasar memasang posisi jual.

"Langkah menekan risiko akan terus berlanjut," kata Chris Weston dari IG Ltd., Melbourne seperti dikutip AFP.

Sampai pukul 02.00 GMT atau 09.00 WIB tadi, beberapa indeks saham dan nilai kurs turun atau naik tipis, meliputi:

Hang Seng Hong Kong turun 0,1 persen pada 22.777,84 poin
Indeks Shanghai naik tipis 0,2 persen pada 3.107,48 poin
Euro/dolar AS: naik pada 1,1104 dolar AS dari 1,1095 dolar AS
Dollar/yen: turun pada 103,20 yen dari 103,42 yen
Pound/dollar: naik pada 1,2321 dolar AS dari 1,2290 dolar AS
Minyak West Texas Intermediate naik 50 sen pada 45,84 dolar per barel
Minyak Brent Laut Utara naik 58 sen pada 47,44 dolar AS per barel
Indeks Dow: Jones, New York, turun 0,4 persen pada 17.959,64 poin
Indeks FTSE 100 London turun 1,0 persen pada 6.845,42 poin


ANTARA

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

1 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

10 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

16 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

47 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya