TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (2 November 2016).

IHSG ditutup melemah 0,19% atau 10,55 poin di level 5.405,45 pada perdagangan hari ini setelah juga dibuka melemah tipis 0,02% atau 0,985 poin di 5.415,02.

Dari 539 saham yang diperdagangkan, sebanyak 107 saham menguat, 209 saham melemah, dan 222 saham stagnan.

7 dari 9 indeks sektoral IHSG ditutup di zona merah dengan tekanan utama oleh oleh sektor perdagangan yang merosot 1,02%, diikuti oleh sektor properti yang melemah 1,36%.

Sementara itu, dua sektor lainnya menguat, yaitu sektor tambang dan finansial yang naik masing-masing 1,77% dan 0,33%.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat walau tipis sebesar 0,04% atau 0,19 poin ke posisi 480,81.

Pergerakan IHSG yang cenderung melemah terjadi seiring dengan meningkatnya volatitlas di pasar regional menjelang pemilu Pilpres AS.

Riset Sinarmas Sekuritas memaparkan bahwa polling terakhir menunjukkan persaingan yang kembali ketat antara Donald Trump dan Hillary Clinton setalah adanya kabar lembaga penyelidik kriminal AS atau FBI membuka kembali investigasi baru terhadap isu penyalahan gunaan server email.

Selain itu, komoditas energi yang melemah juga memberikan tekanan tambahan ke pasar.

Adapun Tim Riset Samuel Sekuritas Indonesia menilai pelemahan indeks terjadi seiring belum stabilnya sejumlah data makro ekonomi domestik.

Pelemahan IHSG terjadi di saat selluruh bursa di kawasan Asia Tenggara berada di zona merah. Indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,25%, indeks FTSE Malaysia KLCI turun 0,68%, indeks SET Thailand merosot 0,54%, sedangkan indeks PSEi Filipina anjlok 2,06%.

Saham-saham penekan IHSG:

Saham-saham pendorong IHSG:

Sumber: Bloomberg

BISNIS.COM